Mendengarkan Tausiyah Ust. Yusuf Mansyur, Live

Saturday, December 8, 2012 2 comments
Dua minggu yang lalu, makelar segala jenis barang (teman di blog tetangga.. ^^) mengirimkan sms yang sangat membahagiakan. Acara Spiritual Gathering, Business? It's Easy bersama Ustad Yusuf Mansyur, dilaksanakan tanggal 3 Desember 2012 di Gedung Serbaguna UIN. Mata berbinar, muka merah jambu tersipu-sipu dan hati dag dig dug. Wah.. aku ngefans berat sama ustad yang satu ini. Selama ini udah menanti-nanti kesempatan bisa langsung bertemu dan mendengarkan tausiyahnya. Langsung cepat-cepat daftar dan harap-harap cemas menunggu jawaban dari panitianya. Zingggg... 



Sehari berlalu tanpa kabar. Sudah gak deg-degan lagi dan cenderung pasrah. Mungkin kuotanya sudah penuh. Nanti langsung ke TKP saja bawa tiker atau daun pisang buat duduk ndeprok, slonjoran, pikirku. Tarara, ada sms balasan "sudah terdaftar", uhuii, bahagia berbinar-binar lagi muka ini. Gak sabar menunggu tanggal 3 (udah kayak mau nonton konsernya SRK aja).

Hari H datang juga. Wah bingung mau pakai baju apa. Acaranya formal atau santai, ya? Pakai kaos aja nanti  ternyata yang lain pada pakai baju rapi-rapi. Duh, akhirnya pakai baju muslim yang lumayan deh biar gak saltum (rempong banget, ya..). Sampai di TKP 30 menit sebelum acara mulai, pukul 18.30. Sudah dapat deretan duduk tengah-tengah, tinggal duduk manis meananti YM masuk. Teng teng teng teng.. udah masuk jadwal acara dimulai, tapi acara belum mulai-mulai juga. Di depan panggung yang ada cuma mas-mas lagi nyetem gitar, jrang-jreng jrang-jreng gak jelas, huft. 

Berselang 30 menit dari waktu acara seharusnya mulai, MC mulai masuk dan memimpin acara, wah udah mulai seneng dan semangat, nih. Ternyata YM gak langsung masuk. Dibuka sama beberapa lagu dari nasyid dan penyanyi tamu. Udam mulai terbawa suasana dan senyum-senyum sendiri. Akhirnya setelah menanti sekian lamaaa.. YM muncul mengenakan baju batik sambil tersenyum. Wah, langsung meleleh. Beliau tidak ada bedanya sama sekali saat dilihat di televisai dengan saat liat langsung. Sama persis. 

Tau gak sih?? Dari awal tausiyah sampai akhir gak berhenti ketawa terbahak-bahak, walaupun ada terharunya juga sih saat beberapa kaum pria ditawarkan untuk bersedekah motor, dan Subhanallah, gak sedikit yang dengan mantap maju dan menyedekahkan motornya, ampe merinding rasanya. Beliau menyampaikan tausiyahnya dengan sangat khas. Logat betawi-arabnya kental membuat kami para penonton ketawa. Apalagi saat beliau menceritakan kisah nyata Syafii dan istrinya yang bangkit dari keterpurukan ekonomi dan menjadi milyader dengan jalan sedekah. Cuma dibuat melongo dan tepuk tangan berkali-kali saat serius mendengarkan tausiyahnya.

Bagi beberapa orang prinsip sedekah yang disampaikan YM dalam tiap tausiyahnya memang agak "mustahal bin mustahil, alias aneh", padahal semua itu kalau dipikir-pikir memang benar dan sudah menjadi janji Allah SWT, barang siapa bersedekah maka Allah akan melipat gandakan apa yang telah di sedekahkannya. Asal kita tidak berhenti dan terus "tembak sasaran", hehe. Bukti nyatanya juga sudah seabrek Meskipun aku sendiri belum bisa mempraktekkan seperti teman-teman yang dengan segenap hati rela mensedekahkan harta paling berharganya, tapi aku setuju kok dengan apa yang disampaikan YM. 

Yang jelas, pengalaman malam itu benar-benar pengalaman yang indah dan memberi banyak ilmu dan manfaat buatku. InsyaAllah ilmu yang disampaikan oleh Ustad Yusuf Mansyur bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Good Luck ^^ 

Gak Ngaruh Sama "Bad Mood"

Wednesday, December 5, 2012 4 comments
Refleksi Akhir Tahun
Bagaimana mood kalian hari ini? Hmm tiba-tiba pengen curcol ni soal mood. Beberapa hari ini aku merasa sangat bersyukur ada di titik pencapaian saat ini. Beberapa tahun yang lalu aku adalah orang yang sangat dikendalikan mood alias moody abis. Ada kejadian gak enak dikit langsung deh seharian bakalan gak seneng, gak happy. Jadi males ngapa-ngapain, jadi males beraktivitas dan bawaannya marah-marah aja. Lucunya, ada efek jealous yang gak jelas kalau mood sedang buruk. Misalnya tiba-tiba ngerasa jealous sama temen satu "gank" cuma gara-gara gak diajak jalan atau gak diajak ngomong. Padahal itu cuma perasaan diri sendiri aja yang merasa jadi 'orang paling teraniaya di dunia'.


Semua serba dimasukkan ke hati. Bisa dibilang hidupku 90% pakai hati dan logika cuma jalan 10%. Hasilnya aku menjadi pribadi yang sangat kaku dan tidak pandai bergaul. Dulu aku gak kebayang harus berubah untuk bisa menjalani hidup yang lebih baik, menjalani hari-hari yang lebih menyenangkan dan gak dikuasai oleh si bad mood. Sampai akhirnya salah satu sahabatku menyinggung soal kedewasaan. Intinya dia mengeluh pada dirinya sendiri yang makin tambah umur aja, makin banyak yang berubah aja dalam hidupnya. Saat itu aku langsung teringat dengan karakternya 3-4 tahun yang lalu saat aku baru mulai dekat dengan dia. Ni ceritanya aku lagi flashback saat awal kita kenalan dan jadi dekat satu sama lain, ketemu dengan beberapa teman lain yang juga merasa cocok berteman dan akhirnya kami bersahabat (kami ber-6). Kalau diingat-ingat sahabatku ini, sebut saja namanya Maruko, dia berubah 180 derajat jauuhh lebih baik. Ya walaupun no body perfect, termasuk diri saya sendiri, tapi jujur aja aku salut banget deh dengan perubahan sikapnya. Dia bener-bener jadi lebih dewasa dan gak labil kayak aku ini. Dari situ aku mulai belajar menata hati dan pikiran (lhoh..). 
Perlahan-lahan aku mulai membiasakan diri untuk bisa menguasai diri. Mulai mengontrol diri dalam suasana apapun, dalam kondisi apapun. Sudah bukan saatnya merengek atau merasa menjadi manusia paling teraniaya. Sudah saatnya menjadi pribadi yang bisa tetap tenang menghadapi apapun meskipun hal terberat sekalipun. Seingatku, kondisi ini kubangun semenjak aku harus berjuang dengan skripsiku. Harus jungkir balik dengan sahabatku Maruko memperjuangkan skripsi. Walaupun mungkin orang lain tidak merasakan perubahan besar dalam diriku, tapi aku sendiri merasa bersyukur perlahan-lahan bisa berdamai dengan mood, berdamai dengan suasana hati apapun. Apalagi setelah masuk dunia perkoasan yang super berat (periode kepaniteraan di FKG), gak ada celah untuk terbawa bad mood.

Sekali lagi, meskipun efeknya (usahaku untuk berubah lebih baik) mungkin gak dirasakan oleh orang-orang disekitarku, tapi aku bertekad untuk terus belajar lebih dewasa, lebih bisa mneguasai diri dan gak akan terpengaruh oleh suasana hati yang buruk sekalipun, dalam kondisi apapun. Galau sih masih terus dialami, tapi bagaiman aku bisa mengelola kegalauan itu agar gak merembet dan gak perlu menjadikan orang lain "tumbal" dari kegalauanku itu. Good Luck, Yena.. ^^, makasih untuk sahabatku Maruko yang sudah menginspirasi..

Apapun suasana hatimu hari ini,, Good Luck, Bro, Sist, Cin.. ^^

Yena = Ilmu Pengetahuan (Versi Ibuku)

Sunday, December 2, 2012 5 comments
Ada yang gak tau dengan arti namanya sendiri? Sebenarnya aku tahu dengan lengkap arti namaku. Dulu waktu SMP pernah ada guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang iseng memberi tugas pada muridnya untuk menuliskan arti nama di buku tulis pelajaran Bahasa Indonesia. Bahkan teman sekelasku ada yang sampai disuruh keluar dan menelepon ortunya lewat telepon koin untuk menanyakan arti nama panjangnya, geli kalau ingat kejadian itu.


Nama adalah doa yang dipanjatkan orang tua untuk sang anak di masa depannya nanti, begitu yang aku tangkap. Jadi, pasti orang tua akan memberikan kata-kata yang baik dan penuh makna di setiap penggalan nama kita. Orang tuaku memberiku nama Yena Ruktianawati Nuswantari. Kata beberapa orang, nama Yena tidaklah terlalu populer dan masih jarang digunakan. Saat itu almarhum ibu menjelaskan dengan detail arti namaku, begini kira-kira:
                    Yena                                  = ilmu pengetahuan
                    Rukti                                  = tempat dimana aku dilahirkan yaitu Wisma Rukti
                    anawati                              = menggambarkan anak perempuan
                    Nuswantari                        = nusantara 
Harapan orang tuaku adalah, aku anak perempuan yang dilahirkan di Wisma Rukti kelak memiliki ilmu pengetahuan yang berguna bagi bangsa dan negaranya. Prok-prok-prok... amin. Beberapa hari ini aku kepikiran soal arti nama itu. Sekarang kan jamannya mbah google, apa-apa ada di mbah google, jadi iseng-iseng aku cari arti kata Yena, dan hasilnya nihil. Yana, Yona, Yeni, Yani, Yuni, ada semua tapi Yena gak ada. 

Seingatku, almh ibu bilang nama Yena itu diperoleh dari bahasa sansekerta, tapi di cari-cari juga tetep gak ketemu, kyaaa.  Beberapa kali searching nemuin kata Yena dalam artikel dan buku yang berbau ajaran Hindu, yena = yadnya = dengan demikian. Nah loo... gak penting lagi, apa arti yang sebenarnya, mencari kesana kemari sampai ketemu hanya mengobati rasa penasaran saja, yang terpenting doa dan harapan yang dipanjatkan dalam namaku adalah sebuah harapan yang mulia yang patut diperjuangkan. Bagaimana dengan arti namamu??
Good Luck ^^

Bikin Taman tak Perlu Banyak Lahan

Saturday, December 1, 2012 4 comments
Tinggal di perumahan membuat kegiatan berkebun sedikit terganggu. Maklum, tidak ada lagi sisa lahan yang bisa digunakan untuk berkebun. Padahal ayahku sangat suka berkebun. Beliau punya banyak koleksi bunga kamboja jepang dan beberapa bunga anggrek. Kalau kata orang dulu, tangan ayahku "dingin", jadi nanem apa aja bisa tumbuh subur. 

Sebenarnya aku sendiri sangat suka dengan tanaman tapi beda sekali denganku, nanem apaan juga musti gagal dulu. Pernah seorang teman yang suka dan hobi berkebun memberiku tanaman hias, kalau tidak salah namanya sikas. Dia membeli dua bonggol yang masih kecil dan memberikannya satu untukku, "Nih, dirawat, ya.. Nanti beberapa bulan lagi kita lihat sikas siapa yang paling bagus," waduh, gaswatt.. aku tidak tau pula cara menanam dan merawatnya. Sebagai pengakuan dosa, aku membuangnya begitu saja dan akan mengaku kalah karena tidak bisa merawat tanaman sikas. Apes banget saat beberapa bulan kemudian kami berencana bertemu, dia sms dan pesan agar aku memfoto tanaman sikas pemberiannya untuk dibandingkan dengannya. Ohmaigot, sikas siapa pula yang akan difoto? Sikas pemberiannya bukan hanya tidak tumbuh subur, bahkan belum sempat tumbuh dan sudah kubuang, aw aw aw aw panic attack, Bro. Saking gak pengen mengecewakan temanku itu, aku akhirnya melakukan tindakan konyol (mungkin ini penyebab orang bertanya; berbohong demi kebaikan boleh gak?? hmm) dengan mencari foto sikas di internet dan dengan segala cara agar tak mencurigakan kubuat foto itu seakan-akan sikas pemberiannya (ya ampun, penjahat sekali ya.. hehe). Kejadian itu berakhir dengan ending yang datar. Temanku cuma berkomentar "Punyamu gak sebagus punyaku, daunnya kok tumbuhnya aneh, ya," huft aku lega.  

Kembali lagi soal perumahan. Hobi berkebun ayahku akhirnya tersalurkan dengan sedikit area sisa si depan rumah, di samping rumah, di seberang rumah, hmm, di balai seberang jalan dekat rumah, dan yang paling gokil di tanah kosong dekat masjid 100 meter di depan rumah. Apa yang ditanam? Hoo macam-macam, mulai dari tanaman hias yang memang lazim ada di depan rumah, tanaman cincau, sawo yang sudah di bonsai, ketela rambat, sampai pepaya.

Kegemaran ayahku itu sebenarnya berdampak positif lho, Mas Bro dan Mbak Bro. Rumah yang minimalis sekali ini jadi sedikit "adem" dengan hijau-hijauan di sekitarnya. Tidak terasa panas dan kering kerontang. Jadi ada yang bisa "di sawang" kalau lagi gundah gulana di rumah. Saat aku amat-amati, perumahan yang terletak di belakang kantor BKN ini, dihuni sekitar 58 kepala keluarga, sudah berdiri lebih dari 30 tahun dan dengan keterbatasan lahan beberapa orang diperumahan juga melakukan hal yang sama dengan ayahku, memaksimalkan area kecil di depan dan samping rumah untuk menanam tanaman hias, untuk penghijauan. Rasanya memang jadi lebih adem dibandingkan perumahan-perumahan mewah yang baru dibangun di sekitar rumah. 

beberapa tanaman hias di depan rumah
beberapa pot di teras rumah
masih tanaman di depan dan teras rumah
yang ini koleksi tanaman di samping rumah
ayah membuat rak tamannya sendiri, lho.. ^^
Masih di samping rumah
Pohon pepaya dan kolam ikan dalam bejana tanah liat di seberang rumah
nah ini dia, siempunya tanaman hias sedang panen daun cincau di seberang rumah.
My Father ^^
Semua yang nanem ayahku sendiri, tugasku menyiram dan menikmati pemandangan hijaunya saja, hehe.  Jadi sebenarnya gak perlu lahan yang luas untuk punya tanaman hias. Bahkan tanaman hias juga ada yang bisa diletakkan di dalam rumah, kan. Yuk mari menghijaukan rumah ^^. Meskipun tidak punya lahan yang luas, tapi aku senang disekitar rumahku tetap hijau dan segar. Thanks to my father... ^^


Foto diambil dengan kamera Kodak Pro-DSLR Z981

Yuk, Sejenak Merenung untuk Indonesia-Malaysia..

2 comments
Kemarin sempat lihat tayangan bagaimana suporter bola Malaysia berkoar-koar lagu dengan kalimat cacian yang sangat tidak pantas ke bangsa Indonesia. Berebara hari lalu sempat lihat film yang diputar di SCTV berjudul "Tanah Surga... Katanya", yang menceritakan betapa terlantarnya warga Indonesia di perbatasan Malaysia. Beberapa minggu lalu, sempat lihat acara di Trans 7, Indonesiaku (ini acara recommended banget deh, bagus, tayangnya setiap hari Senin-Jumat pukul 17.00) yang membahas nasib warga di perbatasan Indonesia-Malaysia. Semua yang kutonton itu hanya mengiris-iris hati. Saling jajah menurutku. Malaysia yang  lebih melesat "katanya", sering menginjak-injak kaum kita yang suka mendapat peran "yang teraniaya" rupanya. Lihat peta Indonesia, bahkan mereka itu menempel di Kepulauan Kalimantan, Indonesia tapi mengapa tidak ada perdamaian? Mengapa hanya ada saling benci, maki, caci, dan yang buruk-buruk lainnya??  Huft.. Mungkin ini jawabannya...


KITA harus membuka mata bahwa konflik antara Malaysia dan Indonesia ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada unsur-unsur pemicu layaknya api yang menimbulkan asap besar. Pertanyaannya siapakah pemantik api itu? Umat Muslim? Bukan, karena kita hanya korban.


Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mengamini bahwa ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini

Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.

Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang China dan India).
Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.
Bersatunya antara Malaysia dan Indonesia membentuk Imperium Islam Melayu inilah yang sangat ditakuti oleh Zionisme.

Mereka sadar Melayu adalah potensi kuat dalam membangkitkan Islam dari tenggara Asia, maka itu jalur ini harus dihabisi, apapun caranya.

Dan pengalaman bangsa Indonesia yang kerap mudah diadu domba adalah kunci yang selalu mereka pegang saat zaman devide et impera.

Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.

Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.

Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu.

Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.

Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura.

Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.

Maka diwujudkanlah isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing. Agar kedua negara mayaoritas muslim ini bangga atas nasionalismenya masing-masing.

Adanya inflitrasi Zionis di Malaysia juga bukan barang baru. Beberapa tahun lalu mantan wakil perdana menteri Malaysia yang juga tokoh oposisi, Anwar Ibrahim, pernah membeberkan fakta adanya keberadaan intelijen Zionis di markas kepolisian federal Malaysia

Kala itu bersama dengan Kelompok Muslim, mereka menyatakan memiliki dokumen yang memperlihatkan kemungkinan adanya intelijen Zionis kedalam strategi informasi negara lewat perusahaan kontraktor bernama “Osiassov”, yang melaksanakan proyek pengembangan sistem komunikasi dan teknologi di markas besar polisi federal Malaysia.

Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa perusahaan “Osiassov” terdaftar di Singapura namun berkantor pusat di negara penjajah Zionis Tel Aviv.

Menurut Anwar, kehadiran dua mantan perwira tentara Zionis di perusahaan yang bersangkutan, adalah sepengetahuan petugas polisi senior Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak jaman Syed Ahmad Albar.

Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionalisme yang memberhalakan bangsa, benih permusuhan itu akan selalu muncul, walau kedua Negara itu makmur dan sama-sama beragama muslim.

Maka itu, bersatulah bangsa Melayu. Bersatulah di atas Panji Islam yang akan membuka jalan tegaknya dienullah ini di tanah perjuangan kita, tanah Melayu Darussalam, karena sesungguhnya Yahudi suka jika kita berpecah. 


Tulisan ini saya kutib dari https://www.facebook.com/SyariahKhilafah
Berjudul 
BERSATULAH INDONESIA-MALAYSIA 
Karena Yahudi Suka Jika Kita Berpecah
Ditulis Oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi

Menjadi PR bagi bangsa kita, Indonesia untuk tidak mudah terpancing dengan pola adu domba mereka, dan menjadi teguran bagi Malaysia untuk lebih bisa menghargai Indonesia, bangsa serumpunnya. 

Amunisi Penakhluk Pasien Anak

Friday, November 30, 2012 4 comments
Sebulan terakhir kembali bergelut dengan pasien anak. Merawat gigi anak-anak SD itu sesuatu sekali, guys! Seperti yang sudah saya ceritakan beberapa waktu yang lalu, banyak suka duka berinteraksi dengan pasien anak. Meskipun lebih lelah, tapi hati senang dan sering dapat hiburan gratis. 

Mulai dari si kecil Yolan yang selalu salah mengucapkan kata "informasi", "Mbak, itu keretanya mau lewat njuk ada impromasi yang diomongin ya??" ucapnya saat mobil yang kami naiki berhenti di depan portal karena kereta api akan lewat. "Iya, tapi bukan IMPROMASI, Dek yang benar INFORMASI," sanggahku. "Iya mbak, IMPROMASI," hmm.. ya sudah. Dika yang bikin mata mrebes mili waktu bilang "Mbak, aku belum bisa caranya gosok gigi," aku antusias menimpali "Wah, iya, besok mbak ajarin ya. Sikat giginya dibawa ya besok," terharu dengan semangatnya. "Emm, tapi mbak, aku gak punya sikat gigi, sikat gigiku barengan sama punya ibu," ouchhh... tes tes sroott, hati rasanya keiris-iris. 

Belum lagi si Akbar yang selalu dikira adik kandungku karena badannya yang sama-sama endut kayak aku. polahnya naudzubileee, kagak bisa diam. Kalau sedang dirawat giginya di dental chair, sekalinya badannya gerak, rusak semua deh perawatan, hancuurrr. Dibalik tingkahnya yang super aktif itu, ada hal yang lucu, dia gak bisa naek mobil ber-AC (wuakakakakakak, hups, puas sekali saya tertawa). Jadi, saat hari pertama giginya selesai dirawat dan akan kami (aku dan salah seorang temanku yang bawa mobil) antar pulang kerumah, dia masih semangat 45. Di dalam mobil dia mulai jadi pendiam. Turun mobil dan berpamitan dia sudah tidak ada gaungnya lagi. Rupanya keesokan harinya si ibu cerita kalau sepulang kami antar dia, Akbar muntah-muntah mabok kendaraan (hahahahahahaa..ketawa pusa lagi).

Beda Akbar, beda Nazra. Anak kelas 3 SD ini sangat "tertata" sikapnya. Semuanya serba "dewasa", cara makannya, cara baca majalah bobo, caranya bicara, sampai band dan artis favoritnya. "Aku tidak suka Coboy Junior, yang aku suka One Direction. Aku punya dan hapal semua lagunya. Artis favoritku Kristen Stewart dan Selena Gomez. Dan aku paling tidak suka dengan Ariel dan Syahrini. Saat aku sudah tinggi nanti aku ingin menjadi model," prok-prok-prok... kayaknya ni anak titisannya Cinta Laura deh, hmm.

Dibalik sikap lucu dan unik mereka, terkadang beberapa anak sulit untuk duduk dengan tenang dan nyaman di dental chair. Antara takut, bosan ataupun terlalau penasaran dengan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Akibatnya kami para koas harus siap amunisi agar mereka bisa punya kesibukan yang tetap membuat mereka tenang dan gak takut saat dirawat giginya. mau tau amunisi yang lumayan ampuh?

majalah anak-anak yang mendidik
Kalau pasien sudah lancar membaca, koleksi majalah anak yang bermutu dan mendidik cukup ampuh. Saat menunggu dirawat mereka akan asik membaca dan lupa dengan sekitarnya. Sayangnya gak semua anak gemar membaca. Amunisi lainnya?

buku mewarnai dan pensil warna sisa praktikum histologi jaman dulu kala
Untuk anak TK dan SD kelas 1 biasanya belum lancar membaca. Mereka akan lebih tertarik untuk mewarnai atau menggambar. Kalau tidak sempat membeli buku mewarnai, bisa search di google, banyak dan tinggal cetak saja. 

Tapi beberapa anak lebih suka mainan yang "bergerak" dari pada aktivitas olah ketrampilan. Bisa jadi yang satu ini merupakan amunisi yang cocok,

mainan memasukkan cincin ke dua tiang, butuk kesabaran nih
Mainan yang satu ini gak cuma anaknya yang suka, saya juga suka. Bisa juga diganti mainan sejenis seperti gamewatch. Ini bisa dimainkan sembari kita mengubek-ubek mulut dan merawat giginya, hehe. Kalau sedang tidak ada mainan untuk menghibur hati kami, ups, menghibur hati anak-anak, jadilah yang ada di klinik bisa jadi amunisi, apaan thu?

balon dan handscone
Amunisi yang satu ini justru paling diminati. Handscon kalau ditiup akan menyerupai balon dan anak-anak super suka mainan yang satu ini. Kalau lagi terpaksa gak ada mainan lain, ya yang satu ini jadi andalan. 

Sebenarnya yang paling penting, dan jadi amunisi paling tangguh adalah kesabaran dan rasa sayang kita pada pasien anak. Dengan bersikap baik dan mengajak mereka berkomunikasi mengenai hal-hal yang menyangkut dunia anak-anak, hal-hal yang menyenangkan dijamin dalam waktu singkat bisa akrab sama mereka..

Berprasangka Baik Saja

Tuesday, November 20, 2012 4 comments
Baru saja membaca update'an tulisan di blog milik kawan tentang pengalamannya di tahun baru Hijriyah beberapa hari lalu, intinya bahwa manusia dapat merencanakan segalasesuatunya tapi Tuhan yang menentukan. Gara-gara itu jadi ingat pelajaran berharga beberapa tahun lalu yang sampai sekarang jadi teringat terus. 

Waktu itu masa sibuk-sibuknya kuliah dan praktikum. Berangkat dari rumah 06.30 pagi karena harus masuk jam 07.00. Hari itu sudah mulai berprasangka yang tidak-tidak di jalan karena kurang siap mengikuti pre-test praktikum histologi (test singkat yang diadakan sebelum praktikum dilaksanakan dan harus lulus pretest jika ingin ikut praktikum hari itu). Benar saja, lamunan baru hilang, JEGREGGG... uadooohhh, suara apaan tu? Ternyata bagian standar motorku ngegesrek (bahasa indonesianya apaan ea?? terdores dengan kencangnya mungkin ya..) polisi tidur gara-gara aku gak cermat liat jalan. Parah banget hasilnya, tempat pijakan kaki jadi penyok (duh apaan lagi ni bahasa indonesianya..) dan tidak berfungsi. Untung kejadianya udah deket kampus. Boro-boro ke bengkel, hari itu jadwal kuliah padet banget sampai sore.

Sampai kampus malu diliatin orang gara-gara kaki ku yang satu harus berpijak di bagian bodi motor bagian depan bawah stang. Hajar bleh.. Salahnya adalah, aku berprasangka begini dalam hati "Duh, sial banget si pagi-pagi udah dapat cobaan kayak gini, jangan-jangan ntar kejadian gak enak lagi ni hari," prasangka buruk banget, ya.. Ya, alhasil bener tu prasangka. Baru praktikum pertama di hari itu udah kelabakan dan banyak salah. Dimarahin dosen pula. Selama dimarahin, kelabakan dan morat-marit, ni hati masihh aja berprasangka buruk sama Allah. Jangan-jangan ntar gak lulus pretest dan harus pulang gak ikut praktikum hari ini. Huaaa parah ni hati ane. 

Tarata rara.. Kesampaian tu prasangka. Pertama kali (dan terakhir kalinya sih) gak lulus pretest dan terpaksa pulang dengan wajah malu gak boleh ikutan praktikum hari itu. Nyesek banget deh hati rasanya. Seperti bertubi-tubi dapat cobaan dalam sehari itu. Semua itu karena aku gak bisa mengendalikan pikirannku. Aku berburuk sangka terhadap apa yang akan terjadi hari itu. Pernah juga pengalaman dijalan raya lagi asik-asiknya naik motor, ehh ni pikiran iseng bener nyerempet-nyerempet "wah, dah lama ya ban motor gak bocor tiba-tiba dijalan," settt dah,, buruk banget kan prasangkanya. Langsung dah kejadian, ban bocor gak bisa ditambal mesti ganti ban pula. Jiahhh nyesekkk. Sejak saat itu, kalau pagi-pagi udah dapat cobaan, langsung keinget pengalaman pahit itu dan jadi langsung istigfar dan mohon sama Allah agar selalu diberi kelancaran di waktu-waktu kedepan.

Mencuplik ilmu dari blog tetangga.. ( http://ratnawatiutami.wordpress.com/ )


Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah berfirman:
Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, jika ia mengingat-Ku dalam sekumpulan orang maka Aku akan mengingatnya dalam sekumpulan yang lebih baik dan lebih bagus darinya. Jika ia mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepada-Nya satu hasta, jika ia mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa, dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendatanginya dengan berlari (HR. Bukhari dan Muslim) 



 Yuk selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.


diambil dari www.favim.com dengan editing

Jadi Suka Tumis Kacang Panjang

Saturday, November 17, 2012 5 comments
Dulu, tumis kacang panjang jadi menu yang paling kuhindari. Menurutku, rasanya susah jadi enak dikarenakan karakter kacang panjang yang lebih keras dibanding sayuran lainnya. Mungkin hanya beberapa orang saja yang mnegalami hal yang sama denganku, tapi memang untuk membumbui kacang panjang sedikit lebih susah, perasaan bumbunya udah banyak tapi rasanya belum merasuk. Itu pengalamanku, apa pengalamanmu (lhoh kok malah kayak iklan mie instan)? Padahal kacang panjang bisa menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tubuh, lho. Kaya vitamin A, thiamin, riboflavin, zat besi, zat fosfor serta vitamin C (diambil dari wikipedia). Selain itu harganya juga terjangkau dan mudah didapatkan.

Akhirnya, kucoba menumis kacabf panjang sepertri biasanya tapi dengan tambahan beberapa elemen. Siang ini sepiring tumis kacang panjang dan tempe goreng ndeso siap disantap. 

gambar diambil dari
http://teknis-budidaya.blogspot.com

Bahan: 
Kacang panjang, Terong Ungu, Tempe
Bumbu:
Bawang putih, Bawang merah
Cabai rawit
Garam
Penyedap rasa (jika suka)
Kecap
Gula jawa
Minyak sayur



Cara Memasak:
  • Seperti halnya membuat tumisan biasanya. 
  • Iris sesuai selera bawang putih, bawang merah, cabai rawit.  
  • Panaskan minyak sayur 2 sendok makan, tunggu panas. 
  • Masukkan bumbu yang telah diiris, tambahkan garam dan gula merah, tumis. Biarkan hingga harum. 
  • Masukkan tempe yang sudah dipotong kecil-kecil. Tumis hingga kecokelatan
  • Masukkan kacang panjang dan terong yang telah dipotong-potong. Potong dengan ukuran panjang yang lebih pendek dari biasanya. Hal tersebut akan membuat kacang panjang lebih mudah dibumbui
  • Aduk rata lalu tutup wajan sementara hingga tumisan mulai layu. (Jika terlalu kering bisa ditambahkan air)
  • Setelah layu dan mulai matang, masukkan kecap manis secukupnya
  • Tumis kacang panjang siap dinikmati.. ^^
tumis kacang panjang, tempe dan terong

Lalu apa yang bikin terasa lebih enak dari biasanya? Potongan kacang panjang yang lebih kecil-kecil membuat bumbu mudah meresap. Menambahkan elemen lain seperti tempe dan terong membuat tumisan tidak kaku dan terasa lebih bisa dinikmati bagi saya. Selain itu penambahan elemen tempe dan terong, keduanya juga cukup murah dan mudah didapat. Kecap dan gula jawa juga menjadi kuncinya. Keduanya membuat rasa kacang panjang lebih gurih. Terakhir, buat dengan porsi sekali makan, sehingga tidak bosan menyantap hidangan yang sebenarnya kurang disukai. 

Bagi tiap-tiap orang akan berbeda pastinya, tapi buatku cara dan trik tersebut ampuh menyulapku menyukai tumis kacang panjang, hehe. Ada yang mau mencoba trik ini?

Cerita Burung Gereja

Friday, November 16, 2012 2 comments
Masih ingat foto burung gereja yang beberapa waktu lalu saya posting? Kemarin saat mendung sudah mulai menebal di antara siang, saya sengaja keluar rumah dan beranjak ke depan untuk memperhatikan gerak-gerik mereka. Ternyata jumlahnya banyak sekali dan bertengger di kabel dan kawat-kawat besi di bawah genteng gedung perkantoran berlantai 3. Sepertinya selama bertahun-tahun tempat itu menjadi basecamp terbaik buat mereka. Sesekali mereka mampir dan melesatkan sayapnya ke arah halaman depan rumah yang hanya berjarak 5 meter dari gedung kantor. Numpang minum, cari makan atau sekedar leyeh-leyeh. Jika suasana sudah terasa seperti ini, sebentar lagi hujan turun deras, mereka sering berbondong-bondong datang dan pergi dari gedung itu, entah juga apa artinya...

Santai
beberapa bertengger santai di bawah atap lantai 3 gedung perkantoran


Berjemur Lebih Rendah
berjemur di pijakan yang lebih rendah
Santapan Gratis
singgah sebentar mematuk nasi yang sedang dikeringkan
Melamun
menyempatkan menatap jauh kedepan seperti gaya orang memikirkan sebuah harapan...
Ngobrol Berdua
memilih berbincang berdua saja..
Bertengger Tanpa Atap

di kawat di atas genteng juga banyak... mungkin sedang menikmati suasana mendung
Formasi Berjejer 
ternyata jumlahnya sangat banyak
silih berganti bertengger, terkadang hanya mengepakkan sayap
Berkicau di Udara
saat mereka bersama beterbangan, silih berganti dengan kawannya tampak sangat indah..
Saat burung-burung itu silih berganti bertengger lalu terbang secara serempak di udara, semua berkicau saling bersautan riuh. Cantik sekali, paduan suara mereka juga merdu dan menenangkan. Sayangnya kamera dan kemampuan saya kurang memadai mengambil gambar yang bagus saat kejadian terbang bersama-sama itu terjadi. Akan saya coba lagi lain kali.  

Pikiran dangkal saya menganalisa, burung gereja begitu banyak masih betah bertengger bertahun-tahun di lingkungan saya, berarti udara di sekitar sini masih baik, masih mampu membuat mereka bertahan ditengah isu polusi udara yang merajalela..

Asiknya Membuat Papercraft

0 comments
Belum lama ini liat acara Hitam-Putih di Trans7, di salah satu sesinya Deddy Corbuzer sebagai pembawa acara menunjukkan sebuah mainan. Mainan yang terbuat dari kertas dan tiga dimensi. Bentuk mainannya menyerupai papaercraft naga, hanya saja kertas yang digunakan untuk membuat mainan itu berupa hologram, jadi saat orang yang melihat ke arah mainan itu menggerakkan kepalanya ke kanan ke kiri, maianan itu juga seakan-akan menggerakkan kepalanya mengikuti kita. Ternyata itu karena pengaruh hologram dan cara pembuatan dengan prinsip cekung, berkebalikan dengan pembuatan papercraft pada umumnya yang menggunakan prinsip cembung.

Lalu, kenapa dengan acara Deddy Corbuzer? Gara-gara lihat acara itu jadi teringat beberapa hasil karyaku dan my brother. Jadi, sekitar 6 bulan yang lalu, saat adikku udah masuk liburan panjanggg sebelum akhirnya masuk kuliah, dia kebingungan cari kegiatan. Main udah sampai bosen, liat tivi mata udah sampai jereng, akhirnya searching lah dia ke pakde google, nemuin banyak sketch untuk buat papercraft (papercraft adalah pengembangan dari origami, yaitu seni menghidupkan kertas dengan teknik melipat, menggunting, menempel dan membentuk) gratis yang bisa di download. Mulai dari yang mudah sampai yang sulit juga ada. Bentuk bus menjadi pilihan pertama yang ia buat (haha secara bentuk bus cuma kotak ajeee..). Melihat dia asik bikin papercraft, aku jadi tertarik ikutan searching macem-macem tokoh kartun. Lucu kalau ingat itu, setiap online yang dicari selalu bla bla bla papercraft, mulai dari hello kitty, doraemon, batman, superman, spongebob, sampai gundam. 

Semenjak dia keranjingan papercraft, ruang tamu selalu amburadul penuh kertas campur lem yang berserakan si segala penjuru. Akhirnya aku ikutan keasyikan bikin juga, malahan setelah dia berhenti buat dan hanya sibuk ngumpulin download sketchnya, aku masih terus buat yang lucu-lucu dan unyu-unyu. Setelah terkumpul lumayan banyak, dan kami tergerus dengan aktivitas lainnya, kegiatan membuat papercraft stop begitu saja. Berikut hasil tokoh-tokoh yang kami buat papaercraftnya


beberapa koleksi papercraft kami..
Kalau ditanya mana yang menjadi favoritku (hmm ada yang nanya ya emangnya?? hehe), favoritku ada dua; doraemon dan pengantin jepang. Doraemon bentuknya disitu memang gak perfect, tapi itu jenis yang cukup sulit untuk dibuat. Sedangkan pengantin jepang aku suka karena detail bagian-bagiannya. Kalau adikku memfavoritkan batman karena emang rumit buatnya, dan untuk mendapatkan skatchnya tu susah sekali waktu itu.

Keasikan merangkai papercraft ada pada perangkaian masing-masing bagian dan juga pemotongan kertasnya. Dikarenakan pemotongannya menggunakan cutter, harus diketahui teknik memegang cutternya agar tidak merusak kertas dan jadi keriting hasilnya. Setelah itu, proses penempelannya juga harus sabar, karena  terkadang bagian-bagian yang kecil sulit untuk saling menempel. Nah itu serunya, guys.. Ada yang berminat mencoba? Skatchnya banyak beredar di pasaran mbah google, banyak yang gratis juga, kok. Selamat mencoba.. ^^

mana favoritmu?
gambar diambil dengan Kodak Pro-DSLR Z981

Berdamai dengan Mengalah...

4 comments
Hari itu, aku belajar dari sikap mengalah. 
Hari itu, baru saja mata menyambut hari berganti, namun hanya ada satu pilihan, mengalah.
Alasan kuat tidak membuatku ada pada situasi yang kuinginkan
Lalu, mengalah ku...
Hari itu, matahari belum juga tinggi, aku sudah dihadapkan pada perang argumen yang panjang.
Menghirup napas panjang, menghirup oksigen yang disemprotkan bersama gas kesabaran
Mengintai peluang yang lebih baik dari mengalah ku...
Berdamai dengan penolakan hati bukanlah mudah
Hari itu, bertubi ku dituntut untuk itu,
Mengalahku hari ini bukanlah kekalahan
Mengalahku menunjukkan rasa sayang dan peduliku
Mengalahku mengartikan rasa hormat dan penghargaan bagimu..
Sejak hari itu, aku paham dengan istilah "berdamai dengan keadaan.."
berdamai dengan keadaan..
damai.. seperti langit yang tenang dan berdamai dengan suara gemuruh kapal terbang
Gambar diambil dengan Kamera Kodak Pro-DSLR Z981
15102012






KARETY Berbagi dalam Erupsi Merapi 2010

2 comments
Saat bongkar-bongkar file foto, menemukan file Karety milik adikku. Apa itu Karety? Kalimosodo Care Humanity. Kalimosodo merupakan identitas siswa SMA Negeri 2 Sleman, almamater adikku. Karety di bentuk pada saat erupsi Gunung Merapi 2010. Lokasi sekolah adikku yang dekat dengan area pengungsian menggugah para putih abu-abu ini untuk ikut berbagi bersama anak-anak korban bencana Merapi saat itu. 

Sedikit mengenang kejadian 2 tahun yang lalu, dalam suasana yang memang sungguh mencekam. Lokasi rumahku kalau dihitung-hitung hanya 23km dari puncak Gunung Merapi. Kabar simpang siur yang berhembus membuat semua orang panik, mengungsi dan resah dalam beberapa minggu. Tiap petang berganti malam, suasana sekitar rumah mendadak sepi dan masam. Suara gemuruh yang aku sendiri tidak pernah tau sebenarnya suara apakah itu, suara gemuruh gunung yang sedang bergejolak atau suara petir karena memang sedang musim hujan, membuat malam semakin menegangkan. Sempat mengalami hujan abu bahkan hujan krikil, sebuah pengalaman hidup yang tak terlupakan namun menyimpan kepedihan. 

Disudut lain, sekelompokan anak muda tengah sibuk mempersiapkan beberapa perlengkapan menuju tempat pengungsian. Remaja OSIS SMA Negeri 2 Sleman, dalam sebuah tim yang mulai detik itu sama-sama berkomitmen untuk berempati dengan kondisi sosialnya, kondisi di sekitarnya, bergerak cepat mempersiapkan semuanya. Psikologis anak-anak korban erupsi yang ada di pengungsian menjadi konsentrasi mereka. Trauma healing menjadi fokus kegiatan mereka saat itu. Tidak bisa dipungkiri bahwa kondisi orang tua yang sedang terpukul karena kehilangan anggota keluarga, sanak saudara bahkan harta benda, serta kondisi pengungsian yang serba minimal membuat anak-anak tertekan secara psikologis. Mereka mungkin belum paham dengan kejadian tersebut, mereka mungkin hanya bisa diam atau justru menangis tapi justru karena itulah sulit untuk menebak apa yang sebenarnya anak-anak ini rasakan. Bermain dan berbagi cerita dalam suasana yang menyenangkan menjadi pilihan yang tepat...

fokus bermain dengan mbak-mbak dan mas-mas dari Karety

anak-anak , selalu tertawa dalam keceriaan bermain

yuk bikin ketrampilan dan membuat kreasi dengan malam, jangan lupa pose dulu.. crikk

wajah mereka mengguratkan asa..
cita-cita yang akan terbang tinggi bersama pesawat kertas...

behind the scene..
mbak-mbak dan mas-mas Karety.. semangat!
Selalu tebarkan kebahagiaan ditengah mendung yang menggelayut KARETY...
thanks to pro-DSLR Kodak Z981 ^^

Melihat dari Sisi yang Berbeda

Thursday, November 15, 2012 6 comments

Hunting beberapa obyek untuk foto siang ini...
Lokasi? Di depan rumah saja..
Siang menjelang sore dengan mendung yang menggelayut...

Lalu, lihat setiap fotonya dengan cara pandang yang berbeda...
Lets see..


Air dan Teratai yang mulai layu..
kolam ikan kecil dalam bejana tembikar di halaman depan rumah..




versi puzzle..
Kebersamaan Burung Kecil...
burung kecil di kabel listrik lantai 3 gedung BKN 

versi puzzle...

Euphorbia Blossom... Beautiful..
salah satu tanaman hias favorit milik ayah saya 

versi horizontal puzzle

Mana yang lebih menarik?

Tugas Ospek Bikin Rumah Kapal Pecah

Wednesday, November 14, 2012 0 comments
Ospek? Aku sih sudah hampir lupa sensasinya, saking sudah lama berlalu. Kegaduhan Ospek mulai melanda tatkala (bahasanya gini amat ya..) adikku beberapa bulan lalu menjalaninya. Sayangnya aku justru tertarik bukan kepalang membantunya menyelesaikan tugas-tugas Ospek. Jadi heran sendiri, bukannya menyelesaikan tugas milik sendiri tapi malah kegirangan membantu bikin tugas Ospek. Aneh, ya.. menyelesaikan tugas orang lain buatku jauh lebih menarik daripada tugas sendiri. Sempet sewot juga kalau ingat dulu jamanku Ospek, gak ada yang ngebantuin, apa-apa bikin sendiri. Begadang sendiri, cari ini itu sendiri, pusing-pusing sendiri, ouchhh... 

Sedikit mengingat jaman Ospek ditahunku, semua serba sulit karena terbentur keterbatasan fasilitas. Disuruh mereview jurnal. Jaman 2005 thu aku sama sekali buta soal jurnal. Jurnal thu kayak apa, carinya dimana, ciri-cirinya apa? Secaraaaa, ya belum ada thu fasilitas sambungan internet dirumah. Ketemu mbah google aja masih shy shy cat, masih keder sama teknologi. Herannya lagi, aku seperti gak ada persiapan sama jurusan yang aku masuki. Diterima di FKG dengan pengetahuan nol besar tentang gigi. Disuruh menggambar gigi dan dijadikan kalung, buahahaha.. bentuk gigi dari mahkota sampai akar aja aku gak ngerti, parahhh banget deh jamanku dulu. Ya sudah lah ya.. masa lalu..hehe

Kembali ke Ospeknya anak Kartografi dan Penginderaan Jauh. Tugas adikku sih sebenernya gak berat-berat amat, gak banyak-banyak juga. Tapi ada pengalaman menarik soal tugas kelompok membuat poster. Tugas ini sebenarnya sudah diberikan di hari pertama Ospek, tapi karena masih banyak tugas lainnya jadilah ni tugas terabaikan sampai di hari H-1. Karena teman satu kelompok adikku juga sibuk memikirkan tugas pribadinya, akhirnya aku iseng mengambil alih tugas itu (yang buat tugasnya si tetep adikku, cuma aku menyumbang ide dan membantu saja waktu mengerjakannya). Waktu tau tugasnya bikin poster bertemakan Geografi Kesehatan sih masih pede, yahhh bisa lah ya, ada kaitannya juga dengan bidang yang kupelajari, kesehatan. Hanya saja, jadi mendadak syok setelah tau ukuran kertas untuk membuat posternya. Bukan A3? Bukaaannn... 4 kali ukuran A3 kali ya thu kertas, Guedeee banget. Setauku yang namanya poster itu kan berisi gambar dan tulisan yang tujuannya menyampaikan informasi semenarik mungkin tentang suatu hal. Nah ini, dengan kertas segede ini gimana cara mewarnai gambarnya biar cepet selesai? Siram cet aja apa ya? 

Hmm, lama terdiam merenung (kyaaa.. bukan saatnya merenung) sambil putar otak mau bikin poster yang kayak gimana. Perjalanan ke Toko Merah (ke toko alat tulis cari bahan-bahan) berasa hampa karena belum dapat ide. Mulut komat kamit baca mantra biar lekas dapat ide, merem-melek, jrenggg.. yiiihaaa aku dapat ide! Maklum, udah dasarnya pinter sih ya, jadi langsung thu wangsit datang (boleh nampar buat yang kesel, hehehe, pisss ^^v)

Dibelilah kertas marmer berukuran jumbo dengan beraneka warna dasar yang cerah dan ngejreng. Hitam, merah, biru, kuning, hijau. Tidak lupa membeli spidol berukuran besar. Ahaa, yakin dalam waktu singkat thu kertas poster yang super besar langsung penuh dan menarik. Akhirnya dipilih sub tema Pemukiman Sehat dari aspek Geografi Kesehatan. Jadilah ruang tamu disulap menjadi kapal pecah karena saking berantakannya. Mau liat proses pembuatannya sampai akhirnya thu poster jadi? Yuk disimak..

rumah jadi kapal pecah gara-gara bikin poster segede gambreng
giliranku jadi mandor perintah adikku bikin ina ini itu... yihaaa
pukul 01.15 am jadi juga ni poster, siap dipresentasikan..
adikku, Valen nampang dulu sama posternya
Meskipun hasilnya seperti ketrampilan anak TK, tapi kata adikku ni poster dapat tanggapan paling oke, lho. Paling bagus kata para pembina. Wah senangnyaaa.. Oh iya, isi posternya kurang lebih menceritakan point-point penting mengenai membangun rumah sehat ditinjau dari aspek Geografi dan Kesehatan. Seperti ketersediaan tempat sampah yang baik, letak bangunan tidak langsung dipinggir jalan raya dipandang dari aspek keselamatan keluarga, pengaturan faktor pencahayaan dan resapan air, dan beberapa point lainnya. 

Semoga Ospek ini mengawali kesuksesan adikku dalam karirnya dibidang yang sedang ia geluti saat ini, amin.

my favorite song