Makin Hobi Sepedaan

Sunday, April 21, 2013 4 comments
Udah hampir dua bulan ini saya jadi rutin sepedaan. Walaupun dua minggu terakhir gak seintens sebelumnya, gara-gara udah mulai padat dengan kepaniteraan, tapi semakin lama semakin jatuh cinta sama olah raga yang satu ini. Bisa dibilang sebenarnya saya ini tidak suka olahraga. Lari? Hmm boro-boro, dulu jaman sekolah selalu jadi yang paling bontot, sampai-sampai guru olahraga saya capek nungguin saya sampai di finish. Renang? Apalagi ini, gak bisa, cin. Pernah sih belajar benerang jaman SMP, tapi yang ada malah kulit saya gatal-gatal karena kolamnya ternyata gak terlalu bersih. Badminton dan tenis meja? Nah, kalau yang dua itu hobi banget. Sayangnya dua terakhir gak bisa dilakukan secara tunggal. Musti cari patner buat main. Adekku, boro-boro mau diajak main, dibayar mahal sekalipun buat jadi lawan mainku dia ogah kayaknya, hehe. 

Sampai, pada suatu hari yang cerah, saya menemukan soulmate saya, ahaha... sepeda federal milik bapak ternyata bisa saya gunakan. Bersepeda menjadi pilihan, karena: 1. ada sepedanya (ya iya. lah...) 2. bisa kemana aja yang kita pengen, 3. bisa dilakukan sendiri tanpa patner, jadi gak perlu bayar mahal adikku buat main tenis meja atau badminton, hehe. Pertamanya sih cuman puter-puter taman kantor depan rumah, sambil dengerin musik, wow.. aduhai deh. Berasa dunia milik sendiri. Sebenarnya, niatingsun-nya pengen mengimbangi diet dengan olahraga. Maklum, karena beberapa olahraga yang saya sebutkan tadi tidak bisa terealisasi, alhasil puter taman kantor 10x pakai sepeda dengan kayuhan yang agak cepat menjadi pilihannya. Lumayan berkeringat, kok. Bisa sambil menikmati semilir angin juga. Akhirnya bosen juga cuma putar-putar ditempat yang sama. Dengan niat sekuat baja, akhirnya saya memberanikan diri keluar komplek dan cari rute keliling kecamatan (muter-muterin Mlati, kecamatan wilayah tempat saya tinggal maksudnya, hehe). Ternyata eh ternyata bersepeda itu menyenangkan. Apalagi daerah tempat saya tinggal kalau ke arah utara (ke arah penampakan Gunung Merapi) jalannya menanjak, jadi cocok banget buat memicu pembakaran kalori dan kebugaran kardiovaskuler, dan yang paling aduhai, sepanjang kanan-kiri jalan masih banyak persawahan dan suara gemericik air pengairan sawah. 

Sekarang saya jadi ketagihan bersepeda. Minimal satu kali dalam seminggu, tiap weekend saya sempatkan untuk menjelajah dengan sepeda. Saat ini sih baru sekitar Palagan, Pendowoharjo, Donoharjo, dan Seyegan,  tapi tekat saya nanti tiap-tiap gang tikus sekalipun bakal saya jelajahi, hihihi (semoga ini gak OmDo ya pemirsa-pemirsa, alias Omong Doang, hehe).

Banyak pengalaman yang saya dapatkan setiap kali bersepeda. Sebagai biker's (gaya banget, atau istilah yang benar adalah cyclists) pemula, saya bener-bener katrok. Pernah suatu kali saya sedang asiknya mengayuh dan melenggang, tiba-tiba ada yang bersuara disamping kanan saya "Mariiii...," pas saya tengok ternyata sepasang bapak-ibu yang sedang bersepeda juga menyalip sambil menyapa. Sambil kaget dan menjawab sapaannya saya berfikir keras, itu tadi siapa ya, kayaknya gak kenal, deh. Hmm ya iya lah gak kenal, karena ternyata saya dianggap teman sesama biker's  dan sudah menjadi semacam "budaya" untuk saling sapa dengan sesama pengendara sepeda dijalan (ahahaha, tepok jidat). Semenjak itu kalau bertemu dengan biker's lain saya sudah dengan PD-nya senyum atau "manthuk-manthuk" sambil membunyikan bel, kring-kring..

Bersepeda bisa menjadi alternatif olahraga sekaligus hobi yang mnyenangkan, ini menurut pendapat saya. Selain itu, sepedaan juga bikin refresh dan meningkatkan mood, lho. Mengayuh sepeda beda banget sensasinya dengan jalan-jalan pakai motor (lho, gimana sih, jalan apa naek motor? kok jalan-jalan pakai motor?? hehe). Menurutku, jadi lebih bisa menikmati pemandangan dan menyelami suasana lingkungan yang sedang dilewati, seperti suara air yang mengalir, hembusan angin, udara pagi yang segar, bahkan kicauan burung. 
Yah, ternyata saya memang sukaaa bersepedaaa.. ^^ yuk dicoba juga.. 

Berikut beberapa foto hasil bidikan kamera hp (mohon maklum dengan hasil yang kurang optimal) selama sepedaan.. 

view Gunung Merapi yang selalu eksotis, pukul 05.00 pagi
Masih Gunung Merapi dari sudut lain
sawah , air, pohon dan langit menjadi perpaduan yang cantikk ^^, subhanAllah..
narsis dulu depan sepeda.. ^_~

Baca Komik Sentaro Membangkitkan Kenangan Lama

Sunday, April 14, 2013 4 comments
Angin badai dan hujan lebat membawaku "nongkrong" di tempat peminjaman komik. Oh memangnya masih ada? Jiahh pada tanya gitu pastinya. Di daerah Pogung, pusatnya kos-kosan anak UGM, seabrek fasilitas ada disana, mulai dari warung makan murah meriah, tukang jual pulsa di tiap sudut perempatan, jasa laundry dengan tarif yang pas dikantong, yang lebih pantas dibilang jasa tukang cuci, warnet, fotokopian, sampai tempat persewaan komik juga ada di Pogung. Udah lupa kapan tepatnya terakhir pinjam komik. Sebenarnya aku tidak terlalu suka baca komik, tapi dari pada gak jelas menunggu sesuatu, akhirnya aku mengiyakan ajakan teman untuk pinjam komik. Hari pertama pinjam sih tekad bulat cuma pinjam satu aja, yaitu Miiko. Ada yang suka baca Miiko? Jilid terakhir, 25 belum sempat baca, dan pas sekali ada di deretan seabrek komik. 

Eh, namanya juga hiburan, dimana-mana selalu menggoda, hari selanjutnya niatnya cuma mau mengembalikan si Miiko yang sebiji itu, tapiiii.. "Yena, ayo pinjem komik lagi. Mumpung besok weekend, pinjem aja yang banyak," temanku mulai membujuk. Tidak kepikiran mau pinjam komik apa, karena pengetahuanku soal komik benar-benar cetek, alhasil aku hanya mondar-mandir cuci mata tanpa tujuan. Tidak lama kemudian jreng-jreng, mata tertuju pada barisan komik berjudul Sentaro. Dulu, aku pernah di ojok-ojoki (duh, ni bahasanya campur aduk mowat mawut gak apa-apa, ya..) untuk baca Sentaro. Komik tentang kelinci bernama Sentaro dan pemiliknya, Baku. Ahahaha, kekalapan melanda diri saya pemirsa sekalian. Saya minum lima.. eh, saya pinjam lima, dan si mbak yang jaga memberi kabar gembira, "Mbak, ini komiknya pinjam 5 jadinya 2500, terus dapat gratis 1 mbak, silakan pilih satu lagi." Uwawww... spektakuler sekali, ya mata saya berbinar-binar. 

Ada yang suka baca Sentaro juga? Menurutku Sentaro ceritanya sederhana tapi sangat menghibur. Melahap enam buku ini dalam sekejab bikin saya terngiang-ngiang dengan kelinci-kelinci milik sahabatku dulu. Kalau masih ingat dengan postingku awal-awal blog ini, saya termasuk yang takut dengan kelinci, hingga akhirnya mulai menyukai dan mencoba "gak takut" dengan makhluk unyu itu semenjak sahabatku memelihara beberapa ekor kelinci. 

Memang kuakui, kelinci adalah hewan yang sangat lucu dan menggemaskan. Bulunya lembut, tingkahnya lucu dan pintar. Setelah baca Sentaro, benar-benar jadi teringat kala-kala sahabatku pelihara kelinci. Suka-dukanya, kejadian lucu sampai mendebarkan, semua sama dengan apa yang diceritakan dalam komik ini. Butuh ketelatenan dan kesabaran yang sangat tinggi jika ingin memelihara kelinci. Baku, pemilik Sentaro hanya tinggal berdua saja dengan Sentaro. Si kelinci dibiarkan berkeliaran bebas di dalam rumah, bahkan mereka suka tidur bersama. Mirip dengan sahabatku duluuu.. dia tinggal bersama dengan kelinci-kelincinya di sebidang kamar kost dan dia juga suka membiarkan kelincinya bebas kesana-kemari bermain. Baku juga sering kerepotan dan harus banyak mengalah pada Sentaro. Mulai dari Sentaro yang suka bikin berantakan rumah, Sentaro kelaparan, sampai Sentaro membuat ulah lucu karena ingin diperhatikan. Sama persis dengan yang dialami sahabatku dan kelincinya. Oh iya, nama kelinci kesayangan sahabatku; Kichi, Flapper dan Depper. 

Jujur aja, tadi sore waktu melahap habis komik Sentaro, aku hampir meneteskan air mata karena kangen dengan kelinci-kelinci sahabatku itu. Walaupun sampai ketiga kelinci itu sudah gak bersama lagi dengan sahabatku, aku belum terlalu berani berinteraksi dengan kelinci, tapi aku sekarang bisa merasakan seperti apa ikatan batin yang muncul antara kelinci dengan pemiliknya, antara hewan peliharaan dengan pemiliknya. Seperti halnya cerita Hachiko, hewan peliharaan yang diberi perlakuan baik dan penuh kasih sayang oleh pemiliknya akan bersikap manis dan setia melebihi kesetiaan pemiliknya, sekarang aku percaya itu.

Kichi, Depper, Flapper, we miss you.. Semoga kalian sehat-sehat dan bahagia dimanapun kalian berada..*__* Untuk mengobati kerinduan ini, saya sengaja mengupload beberapa foto Depper waktu saya dan sahabatku piknik bersama kelinci di hamparan rumput, taman kantor depan rumah...
depper diantara tumpukan clover

depper santai diantara rumput jarum

seonggok kelinci yang putiiihhh bersihh

depper makan rumput sepuasnya..

depper puas mengitari taman penuh rumput

depper, untu-unyu banget

Menulis Itu...

Wednesday, April 3, 2013 0 comments

Menulis untukku adalah hal yang sangat menyenangkan, sangat menggembirakan meski hanya aku yang tersenyum atau tersipu ketika berkali-kali kembali membaca tulisanku. Kata temanku, menulis adalah sebuah seni. Tepat sekali, menggoreskan setiap kata dalam sebuah tulisan menuntut daya khayal dan fantasi sehingga saat rangkaian kata itu selesai aku seperti masuk dalam pintu kemana saja milik Doraemon, hingga merasa berada pada setiap situasi yang berbeda... 

Menulis membuatku bisa menjaga emosi yang meluap-luap atau rasa kesal yang berlebihan.. semua akan redam saat aku mampu meluapkannya dalam tiap susunan kata dan kalimat. Hingga saat aku membacanya, aku merasa taka ada yang perlu diluapkan kembali selain mengenangnya sebagai sebuah pelajaran hidup..

seperti sebuah kutipan indah ini...

"writing is the ability to make a simple idea and make it as long and as complicated as possible"

my favorite song