Mari Menanam Cabai Rawit..

Tuesday, September 27, 2011


berawal dari membantu adikku mengerjakan tugas biologinya. tugasnya ialah membuat proposal penelitian tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. semapat bingung juga mau memilih tanaman apa yang akan dijadikan obyek penelitian. ahaa... terlintas tanaman cabai milik salah seorang teman. menurutnya menanam cabai langkahnya sangat mudah. alhasil aku dan adikku memutuskan untuk memilih tanaman cabai rawit sebagai obyek penelitian

setelah mencari informasi lewat dunia maya dan bertanya pada beberapa orang, akhirnya penanaman cabai dimulai. penanaman cabai rawit yang saya lakukan tidaklah langsung berhasil. mungkin karena saya dan adik merasa "grogi" karena tanaman ini nantinya akan dibuat laporan dan dikumpulkan untuk dinilai, hal itu membuat kami harap-harap cemas. sayangnya si biji cabai mengetahui kecemasan kami, dan percobaan pertama gagal. biji tak kunjung berkecambah. 

memastikan lagi pada teman yang telah berhasil menanam tanaman cabai mengenai tekniknya, menyiram tanaman itu serutin mungkin, menengoknya setiap saat, tetap tak ada pergerakan. saya dan adik makin panik. syukur alhamdulillah, setelah belajar dari kesalahan satu dan lain hal, percobaan kami yang ketiga membuahkan hasil. ini dia hasilnya saat blog ini kutulis...

berikut ini langkahnya hingga seember benih itu bisa berkecambah. 
siapkan alat dan bahan berupa :
  • seember tanah yang telah digemburkan (kalau saya hanya mengaduk aduk tanah tersebut agak bercampur dan gembur)
  • 5 buah cabai rawit merah yang sudah sangat matang


tahapan menanam cabai rawit:
  1. keluarkan biji cabai rawit lalu keringkan dibawah sinar matahari. (jujur saja, teknik saya saat itu terbalik, jadi saya mengeringkan buah cabai itu dibawah sinar matahari dan setelah buahnya keriting karena kering, barulah saya keluarkan bijinya. tapi bisa tumbuh juga hasilnya..)
  2. teorinya, biji yang sudah kering dan akan ditanam sebaiknya disortir dengan cara  pengetesan. tes dilakukan dengan merendam biji cabai di dalam air, biji yang terapung merupakan biji yang kurang baik kwalitasnya. saya juga tidak melakukan ini, tapi untuk mendapat hasil yang optimal teori ini boleh juga dicoba.
  3. setelah biji cabai rawit kering, maka biji-biji ini siap untuk disemaikan. 
  4. sebar seluruh biji diatas seember tanah yang telah digemburkan dan tanah dalam keadaan cukup basah. (kegagalan dalam percobaan pertama dan kedua saya terletak di tahap ini, saat itu kami hanya menyebar masing-masing 5 biji dalam tiap polybag karena mengikuti metode penelitian, padahal dalam proses penanaman ini teori probabilitas menurut saya berlaku. jadi semakin banyak kita menyebar benih atau biji, makin besar kemungkinannya ada yang berhasil tumbuh. benar saja, setelah saya menyebar banyak benih, banyak juga biji yang berhasil berkecambah. jika masalahnya adalah jarak, perkecambahan dapat dipindah dalam area tanam yang lebih luas jika telah memiliki tinggi kurang lebih 5 cm)
  5. sirami tanah yang telah disebari biji cabai secara rutin, baik dilakukan setiap sore hari. 
  6. tempatkan tanaman pada area yang tidak terlalu terpapar sinar matahari tapi tetap mendapat cahaya matahari
  7. tunggu sampai kurang lebih dua minggu, perkecambahan mulai tumbuh.
taukah kalian betapa rasanya senang sekali melihat benih benih itu berhasil tumbuh hijau dan subur. impian saya, memiliki tanaman cabai rawit dihalaman rumah adalah hal yang mengasikkan. walaupun saya bukan pecinta masakan puedas, tapi akan sangat menyenangkan dapat memetik cabai kapanpun dibutuhkan dan tentunya tanaman cabai saya adalah tanaman cabai organik karena saya tidak akan menggunakan pestisida apapun nantinya. rencananya dalam beberapa hari kedepan saya akan memindahkan anakan cabai itu ketempat yang lebih luas dan memberinya ruang untuk tumbuh.
apakah kalian tertarik untuk mencobanya? selamat mencoba...

0 comments:

my favorite song