Cerita di Balik Penyuluhan Gigi dan Sunnah Rasul

Thursday, April 5, 2012
Belum lama ini, untuk memenuhi requirement koas di kedokteran gigi bagian Kedokteran Gigi Masyarakat (KGM), aku dan teman-teman sekelompok diminta untuk mengadakan penyuluhan kesehatan di  salah satu SD di wilayah Depok, Sleman. Istilahnya adalah UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah). 

Hmm, kalau mengintip secara teoritis, Menurut Depkes RI (1996) UKGS adalah bagian integral dari UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara terencana kepada para murid terutama murid sekolah tingkat dasar dalam suatu kurun waktu tertentu, dan diselenggarakan secara berkesinambungan melalui paket UKS yaitu paket minimal, paket standar dan paket optimal. UKGS merupakan sarana utama dalam rangka meningkatkan kesehatan gigi dan mulut anak-anak sekolah. 

Berinteraksi dengan anak-anak memang akan membawaku ke "dunia" yang berbeda, yang penuh keceriaan dan selalu terselip senyum yang pecah menjadi tawa. Sejujurnya aku suka berinteraksi dengan anak-anak. Penekanan kalimat ini sebenarnya kulakukan karena adanya pengakuan beberapa orang teman yang ternyata tidak terlalu suka berinteraksi dengan anak-anak. Beda sekali dengankuk yang justru sangat suka "main-main" sama mereka. Hobi ngegame ku kan jadi "halal" kalau sama-sama dengan mereka, hehe. 

Kembali ke topik pembicaraan. Saat pemeriksaan gigi dilakukan pada siswa-siswa kelas 4 SD, satu persatu anak mendatangi tim pemeriksa untuk dilihat kondisi giginya. Tingkah polah mereka beragam dan lucu-lucu. ada yang malu-malu kelinci (berhubung aku gak suka kucing jadi ganti kelinci, ya..), ada yang pemberani, suka bercerita, pendiam sambil menatap aneh (entah lagi mbatin apa..), dan gak fokus (giginya lagi diobok-obok, kepala pake miring ke kanan ke kiri liat temen disebelahnya lagi diapain. diminta buka mulut lebar mau tapi cuma beberapa detik lalu mengecil lagi lubang mulutnya.).

Kebanyakan mereka jujur menjawab pertanyaan berikut, "Dek, biasanya sehari gosok gigi berapa kali? Kapan aja gosok giginya?" Anak pertama menjawab, "Hmm.. dua kali.. tiap pagi ma sore." Anak yang lain menjawab "Dua kali, tiap pagi dan malam, tapi suka lupaa." Ada yang agak lucu juga menjawabnya, "tiga kali sehari, Mbak. Tiap pagi, sore, malam dan tiap mau sholat!!" ujar anak perempuan berjilbab ini. Karena heran aku kembali bertanya, "Wah, kalau gitu lebih dari 3 kali, dong?? Tiap mau sholat adek selalu gosok gigi??" Dia menjawab dengan mantab, singkat dan jelas, "Iya, Mbak. Kan sunnah Rasul..." Jreng... aku langsung tertawa riuh diikuti teman-teman sebelah yang juga mendengar jawaban si adik itu. 

Hmm,, apa benar menggosok gigi sebelum sholat adalah sunnah Rasul??
krek krek,
tik tiktik tik,
jret jret 
st st.. 
dapat... (tadi itu ngapain sih aku? gak jelas ya..hehe)

Sebelum ditemukan sikat gigi dan pasta gigi, di jaman Rasul, beliau membersihkan gigi dengan siwak. Siwak merupakan akar dan ranting segar tanaman arak (Salvadora persica). Rasulullah terbiasa membersihkan gigi dengan siwak saat bangun pagi, saat terbangun tengah malam sebelum menjalankan ibadah sholat malam, dan sebelum mengambil wudlu untuk mendirikan sholat.

Sekira tidak memberatkan bagi umatku sungguh akan aku suruh mereka bersiwak setiap hendak shalat”. (Muttafaqun alaih dari hadits Abu Hurairah)
kenapa?? karena
Bersiwak membuat bersih  mulut dan mendatangkan keridhaan Allah. (Hadits Riwayat Imam Ahmad, An-Nasaai dan Ibnu Maajah)

Wah salut sama anak yang sudah dari kecil mencoba mengikuti sunnah Rasul. Menurut pendapat pribadiku, bersiwak dalam hal ini adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut yang tentunya dijaman sekarang ini fungsinya telah digantikan oleh sikat dan pasta gigi. Walaupun ada beberapa penelitian yang memang menyebutkan kalau siwak memiliki khasiat yang lebih baik, akan tetapi keberadaanya sulit ditemui di jaman sekarang ini, bukan? 

Tentunya sunnah Rasul tersebut sangat baik. Selain menjaga kebersihan gigi dan mulut, bukankah lebih baik jika setiap akan menghadap gusti Allah SWT kita dalam kondisi bersih, mulai dari mulut dan gigi, badan, pakaian yang bersih dan rapi. jadi, seperti dalam Hadist yang tersebut diatas. Jika memungkinkan untuk menyikat gigi, tidak ada salahnya kan melakukannya sebelum mendirikan wudhlu dan sholat... ^^

Senangnya mendapat kesempatan berinteraksi dengan anak-anak SD kelas 4 itu dan memetik sebuah hikmah dibalik sunnah Rasul...



4 comments:

Anonymous at: April 6, 2012 at 7:28 PM said...

"mbak...mbak...kalo atu cikat gigi 3hali cekali..." hehehe...

baca cerita mb yeye, ane jd inget 2 hal :
1. hadist yg dulu diajarkan guruku wktu sekolah madrasah
2.kayu siwak oleh2 dr haji yg waktu kecil ane gak tau apa fungsinya,hehehe...

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: April 6, 2012 at 11:55 PM said...

buahaahhahahah,, bagus itu dek.. pertahankan.. pertahankan kegokilanmu dek.. hehe

hmmm... ak blm pernah liat kayu siwak mas.. *sttt rahasia ya.. hehe
njuk njenengan dh nyoba siwak?

{ ajisakajawa } at: April 8, 2012 at 12:59 AM said...

kayu siwak tu baunya khas timur tengah gt mbak...dah pernah nyoba sih, tp cm iseng2 doank gt...
kalo pak dhe ku dl tiap mau sholat mesti siwakan dl...maklum, dia jebolan pondok,hehe...

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: April 8, 2012 at 1:24 AM said...

hoo keren pakdemu mas..
kapan2 mau coba beli dan mempraktekan ahh.. masa ka blm pernah sendiri.. gak gaol ntar, hehe

my favorite song