"Refleksi Mimpi di Ujung Malam" #edisi memotivasi diri sendiri

Saturday, April 7, 2012
Beberapa orang bersorak bertepuk tangan
Beberapa yang lain mengamati dengan serius
Aku...
Aku sedang terdiam mengamati dengan serius
Seperti biasa dengan rasa was-was yang berlebihan
Tunggu...
Hmm.. tidak, ini tidak seperti biasanya
Aku tidaklah teramat tegang
Aku santai dan penuh konsentrasi diantara perasaan yang cemas "bisakah aku melakukannya"
Perasaan yang unik dan sulit digambarkan
Beberapa telah menyelesaikan tugasnya
Aku bersama kedua temanku berjajar dibelakang sebuah garis, bersiap berlari dengan segenap energi yang kupunya
Aneh, aku juga merasakan itu
Berlari adalah hal yang tidak kusukai, sangat tidak kusukai
Tapi aku merasakannya.. merasakan energi yang begitu besar ditengah fokus yang ku bangun
Aku benar-benar nyaman dan merasakannya.

Aku mulai berlari menerjang garis batas START
Kami bertiga berlari dengan segenap optimisme yang berkibar-kibar di depan mata
Aku merasakan sesaknya nafas,
Merasakan kakunya kaki,
Merasakan denyut yang tak berkompromi,
Aku merasakannya..
Tapi semuanya berada dibelakang keyakinanku akan melewati garis kedua yang bertuliskan FINISH
Ini tidaklah seperti biasanya..
Hanya keyakinan ini yang membawa engahnya nafas, kaki yang kaku dan denyut yang tak stabil.

Diujung garis finish, berdiri seorang ibu dengan catatan dan pulpen
Kedua temanku sudah jauh didepan, dengan senyum dan napas yang teratur dan seakan berkata "ini sih mudah"
Aku merasa waktu berputar cepat
Hingga aku sudah berada dihadapan garis finish
Aku bukanlah yang pertama menerjang garis finish, bukan..
Ibu yang membawa catatan dan pulpen tersenyum menyambutku yang masih terengah dan berpeluh
Dia memberikan sebuah kertas bertulis "93, saya bukan menilai kapan kamu sampai, tapi saya menilai perjuanganmu untuk sampai"
sebuah angka dan ucapan yang membuatku berbinar..
Angka dan ucapan yang membuat aku seperti tidak percaya mendapatkannya
Mendapatkannya dari sebuah usaha melakukan hal yang sebenarnya tidaklah ku suka..
Aku hanya tersenyum, mengucap syukur, dengan keyakinan yang menyeruak dan memenuhi dada dan pikiranku...

Lagi..
Aku sudah berada dilingkaran kerumunan orang
Aku sudah tidak setegang biasanya jika menghadapi hal yang kutakuti
Sebuah matras dan kursi kayu
Aku belum terlalu faham sampai aku melihat beberapa orang didepanku melakukannya
Aku bertanya-tanya.. kepalaku terisi penuh sesak dengan pertanyaan
Bagaimana bisa aku melakukannya??

Melihat seorang teman yang memperagakannya, memposisikan kepala berada dibawah dan berhimpit dengan sandaran kursi, lalu kedua kaki diangkat melekuk hingga menyentuh bibir matras yang setinggi kursi.. layaknya salto.
Aku sedikit susah menggambarkannya
Tapi itu adalah aktivitas senam lantai seperti jaman SMA dulu

Aku tidak pernah bisa melakukannya
Badanku gemuk
Aku tidak sanggup mengangkat badanku sendiri untuk berputar seperti gerakan roll depan
Aku BELUM PERNAH BISA melakukannya...
Tunggu..
Lagi-lagi itu alam nyatalah yang mengatakannya
Alam bawah sadarku berkata, "cukup kau tenang dan yakin kau bisa melewatinya, perlahan-lahan saja.. perlahan"
Tubuhku rupanya tengah melakukannya
Ditengah riuh orang-orang yang memberikanku semangat
Aku mengatur nafas panjang dan dalam
Aku memfokuskan diriku pada apa yang akan kulakukan..
Dalam hitungan detik, tubuhku yang gemuk terasa ringan
Aku melakukannya, kawan..
Aku benar-benar melakukannya..
Hal yang kuanggap aku tidak pernah bisa melakukannya..
Ternyata aku bisa..

adzan subuh yang membahana diiringi angin sepoi nan dingin yang menyerbu melalui pintu kamarku membuat mataku terbuka perlahan dan makin lebar.. aku terbangun dari mimpi panjang malam ini... mimpi menjadi seorang pelari yang optimis, mimpi menjadi seorang atlet senam lantai. dua hal yang sangat tidak kusukai dan aku merasa tidak bisa melakukannya..
tubuhku masih lemas, tapi ingatanku tentang mimpi yang kualami sangat tegas dan menekan sanubariku untuk bangkit dan bersiap menyambut pagi..

mimpi itu masih sangat tegas bahkan setelah air wudlhu membasuh muka, ekstremitas serta persendianku... diujung sujud ke dua aku bersimpuh memanjatkan syukur...
Ya Allah.. aku selama ini terlalu kufur nikmat dan berfokus pada segala kekuranganku..
aku lalai dengan segala kelebihan dan kebahagiaan nikmat yang telah Kau limpahkan
aku lupa bahwa aku memiliki-Mu yang akan selalu menerangi kegundahan, melapangkan jalan terjal, dan menentramkan hatiku yang galau.. aku terlalu lalai Ya Allah... Astagfirullahhaladzim..

mimpi semalam membuatku yakin bahwa aku mampu melewati segala hal yang kupikir tidak sanggup kulewati dengan berbekal keyakinan dan fokus menakhlukannya..
mungkin mimpi itu bukanlah dasar atau patokan, tapi mimpi itu membuka mataku bahwa aku selama ini terlalu jauh dari Allah yang Maha Penyayang dan lupa bersyukur..
 
bagiku gambar ini adalah cermin untukku selalu ingat bersyukur.. ^^

























note: video bagus yang mungkin bisa memotivasimu.. ^^
http://www.youtube.com/watch?v=z4eG3L7GBA8

2 comments:

{ ajisakajawa } at: April 8, 2012 at 1:16 AM said...

kalo ini mimpi yg beneran (bkn imajinasi) ane yakin ni masuk kategori mimpi bawah sadar. bukan sekedar bunga tidur belaka.
sipp lah pokoknya...

dr kalimat sebanyak itu, kalimat ini yg paling aku suka..,:
"Badanku gemuk"

selamat...njenengan org yg jujur mbak...hehehehe...
*siap2...kabouuurrrrrrrrrrr...

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: April 8, 2012 at 1:23 AM said...

ya ampun mas... tegaaaa... huhuhu.. ya gpp lah kan itu pujian tho,, jujur.. hehehehe..
yang lain juga jujur lho kui, ak cen gak suka lari dan gak bisa senam lantai.. hahahaa

my favorite song