Yuk, Sejenak Merenung untuk Indonesia-Malaysia..

Saturday, December 1, 2012
Kemarin sempat lihat tayangan bagaimana suporter bola Malaysia berkoar-koar lagu dengan kalimat cacian yang sangat tidak pantas ke bangsa Indonesia. Berebara hari lalu sempat lihat film yang diputar di SCTV berjudul "Tanah Surga... Katanya", yang menceritakan betapa terlantarnya warga Indonesia di perbatasan Malaysia. Beberapa minggu lalu, sempat lihat acara di Trans 7, Indonesiaku (ini acara recommended banget deh, bagus, tayangnya setiap hari Senin-Jumat pukul 17.00) yang membahas nasib warga di perbatasan Indonesia-Malaysia. Semua yang kutonton itu hanya mengiris-iris hati. Saling jajah menurutku. Malaysia yang  lebih melesat "katanya", sering menginjak-injak kaum kita yang suka mendapat peran "yang teraniaya" rupanya. Lihat peta Indonesia, bahkan mereka itu menempel di Kepulauan Kalimantan, Indonesia tapi mengapa tidak ada perdamaian? Mengapa hanya ada saling benci, maki, caci, dan yang buruk-buruk lainnya??  Huft.. Mungkin ini jawabannya...


KITA harus membuka mata bahwa konflik antara Malaysia dan Indonesia ini tidak terjadi dengan sendirinya. Ada unsur-unsur pemicu layaknya api yang menimbulkan asap besar. Pertanyaannya siapakah pemantik api itu? Umat Muslim? Bukan, karena kita hanya korban.


Pakar Melayu Prof. Dr. Dato’ Nik Anuar Nik Mahmud dari Institut Alam dan Tamadun Melayu, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) mengamini bahwa ada intervensi pihak luar di balik perseteruan kedua Negara serumpun muslim ini

Dalam memoar buku Thomas Raffles disebutkan, Barat harus memastikan bahwa alam Melayu ini lemah. Untuk melemahkan, Raffles mengusulkan dua buah strategi.

Pertama, imigran-imigran asing masuk ke Melayu supaya kawasan ini tidak menjadi kawasan Melayu, melainkan majemuk (dibawa orang-orang China dan India).
Kedua, pastikan bahwa raja-raja Melayu yakni Semenanjung, Sumatera, Jawa dan sebagainya, tidak mengambil para ulama Arab menjadi penasehat mereka. Jadi, tujuan mereka memang untuk memisahkan Arab dengan Melayu.
Bersatunya antara Malaysia dan Indonesia membentuk Imperium Islam Melayu inilah yang sangat ditakuti oleh Zionisme.

Mereka sadar Melayu adalah potensi kuat dalam membangkitkan Islam dari tenggara Asia, maka itu jalur ini harus dihabisi, apapun caranya.

Dan pengalaman bangsa Indonesia yang kerap mudah diadu domba adalah kunci yang selalu mereka pegang saat zaman devide et impera.

Yang juga kita harus faham adalah Thomas Stamford Raffles sendiri seorang Freemason. Menurut Th Stevens dalam bukunya Tarekat Mason Bebas, Raffles pada tahun 1813 dilantik sebagai mason bebas di bantara “Virtutis et Artis Amici”. “Virtus” merupakan suatu bantara sementara di perkebunan Pondok Gede di Bogor.

Perkebunan itu dimiliki Wakil Suhu Agung Nicolaas Engelhard. Di situ Raffles dinaikkan pangkat menjadi ahli (gezel), dan hanya sebulan kemudian dinaikkan menjadi meester (suhu) di loge “De Vriendschap” di Surabaya.

Raffles pula yang mendirikan Singapura modern yang kini menjadi basis Israel di Asia Tenggara. Agen-agen zionis melalui Singapura adalah penghasut sebenarnya dalam mengeruhkan hubungan sesama muslim Melayu.

Kebanyakan koruptor Indonesia pun bermukim di Singapura setelah merampok uang hasil keringat anak-anak Indonesia dan rakyat jelata.

Singapura adalah sekutu zionis. Mereka tidak mau menandatangani perjanjian extradisi dengan Indonesia semata-mata melindungi koruptor ini karena mereka bawa banyak uang ke Singapura.

Untuk mengalihkan isu ini dari masyarakat Indonesia, mereka akan coba cari isu supaya masyarakat Indonesia lebih fokus pada isu yang mereka cipta.

Maka diwujudkanlah isu sekarang, konfrontasi Malaysia-Indonesia. Melalui media sekular di Negara ini, mereka terus berupaya agar rumpun Melayu bangga akan identitas negara-nya masing-masing. Agar kedua negara mayaoritas muslim ini bangga atas nasionalismenya masing-masing.

Adanya inflitrasi Zionis di Malaysia juga bukan barang baru. Beberapa tahun lalu mantan wakil perdana menteri Malaysia yang juga tokoh oposisi, Anwar Ibrahim, pernah membeberkan fakta adanya keberadaan intelijen Zionis di markas kepolisian federal Malaysia

Kala itu bersama dengan Kelompok Muslim, mereka menyatakan memiliki dokumen yang memperlihatkan kemungkinan adanya intelijen Zionis kedalam strategi informasi negara lewat perusahaan kontraktor bernama “Osiassov”, yang melaksanakan proyek pengembangan sistem komunikasi dan teknologi di markas besar polisi federal Malaysia.

Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa perusahaan “Osiassov” terdaftar di Singapura namun berkantor pusat di negara penjajah Zionis Tel Aviv.

Menurut Anwar, kehadiran dua mantan perwira tentara Zionis di perusahaan yang bersangkutan, adalah sepengetahuan petugas polisi senior Malaysia dan Menteri Dalam Negeri Malaysia sejak jaman Syed Ahmad Albar.

Yakinlah, jika umat muslim Melayu tidak kembali ke ajaran Islam sejati dimana tak ada ruang pada nasionalisme yang memberhalakan bangsa, benih permusuhan itu akan selalu muncul, walau kedua Negara itu makmur dan sama-sama beragama muslim.

Maka itu, bersatulah bangsa Melayu. Bersatulah di atas Panji Islam yang akan membuka jalan tegaknya dienullah ini di tanah perjuangan kita, tanah Melayu Darussalam, karena sesungguhnya Yahudi suka jika kita berpecah. 


Tulisan ini saya kutib dari https://www.facebook.com/SyariahKhilafah
Berjudul 
BERSATULAH INDONESIA-MALAYSIA 
Karena Yahudi Suka Jika Kita Berpecah
Ditulis Oleh Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi

Menjadi PR bagi bangsa kita, Indonesia untuk tidak mudah terpancing dengan pola adu domba mereka, dan menjadi teguran bagi Malaysia untuk lebih bisa menghargai Indonesia, bangsa serumpunnya. 

2 comments:

Anonymous at: December 4, 2012 at 8:17 AM said...

nice share sist...
ane dah merenung dr tadi...tapi kok yang mampir dipikiran ane malah "showroom" ma "sholawat" ya mbak, plus "karet gelang 16rb biji" ^_^

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: December 5, 2012 at 4:16 AM said...

wkwkwkwkk.. merenung disaat yang kurang tepat.. hehe

iya mas.. aku juga, tiap dijalan jadi gak berani "nolak" kl ada yang menawarkan "pintu rejeki".. hehe
yuk catering karunia yg udah terkenal itu kita shalawatin.. hehe

my favorite song