Pelapis Lilin pada Buah Apel dan Pear

Friday, February 1, 2013
Beberapa hari terakhir saya sedang gencar-gencarnya mengkonsumsi banyak buah dan sayuran. Buah yang sering muncul di rumah akhir-akhir ini adalah apel malang. Buah yang satu ini sempat menjadi "eksklusif" gara-gara harganya yang selangit dan jauh dibandingkan buah import, hmm sedih sekali. Dasarnya orang Indonesia, giliran apel lokal lebih mahal dibanding apel import jadilah tetep yang di beli yang murah. Padahal banyak petani lokal yang menggantungkan hidupnya sama hasil perkebunan apel juga, kan (mulai gak fokus ni pembicaraan.. hehe).

Nah, kebiasaan saya adalah memakan buah apel beserta kulit-kulitnya. Kulit dari buah apel itu sendiri banyak manfaatnya, memiliki kandungan antioksidan berupa quercetin dan bioaktivitas yang lebih tinggi dibandingkan buahnya (hmm tapi ya gak juga buahnya dibuang terus kulitnya aja yang dimakan, jangan ya.. hehe). Sebenarnya sudah dari beberapa waktu lalu tahu kalau dalam buah apel dan pear yang biasa kita beli di pasaran sering dilapis lilin entah oleh siapa yang tujuannya membuat buah lebih awet di pasaran nantinya. Apakah ini termasuk tindak kecurangan atau bukan? Entahlah. Niatnya konsumsi buah untuk kesehatan tapi malah "diracuni". Dua hari pertama makan apel tiap hari langsung babat aja sekulit-kulitnya, sebiji-bijinya, sepohon-pohonnya, hehehe karena berfikir ini kan apel lokal, masak iya dilapis lilin juga?? Kreasss kreasss.. lepp lepp.. Ckck.. Hari ke tiga iseng ambil pisau lalu kerok perlahan permukaan kulitnya dan... pemirsa sekalian, spektakuler.. ada lapisan lilinnya, cin.. Jadi mungkin apel yang saya makan dua hari pertama itu kulitnya bukan mengandung antioksidan tapi overoksidan, ya. 


Sebenernya sempet ketemu dengan artikel yang membahas soal asal-muasal lapisan lilin pada buah segar ( http://health.detik.com/read/2010/02/08/110709/1294968/766/amankah-pengawet-lilin-pada-buah-buahan ) yang ternyata si-pelapis lilin untuk buah atau sayur terbuat dari bahan yang aman. Eits, tapi apa iya bahan pelapisnya kalau yang bikin orang Indonesia tetap aman? Bukan bermaksud underestimate sama buah-buahan lokal, tapi tau sendiri kan kecurangan-kecurangan yang bayak diliput di acara semacam Investigasi itu, serem..

Tidak perlu khawatir, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebelum buah tersebut dikonsumsi. Untuk keamanan lebih baik mencuci buah dalam air hangat untuk meluruhkan lapisan wax-nya atau mengupas kulitnya jika tetap ragu. Mencuci buah pada air yang mengalir lebih dianjurkan, sista. Sebenarnya mengkorek lapisan lilin pada buah bisa juga dilakukan, tapi cara tersebut kurang efektif, so bisa diganti dengan merendamnya dalam larutan garam. Selamat mencoba.. Jangan sampai tujuan kita ternodai gara-gara ulah pihak yang tidak bertanggung-jawab ya, friends.

2 comments:

{ ajisakajawa } at: February 14, 2013 at 3:27 PM said...

"Nah, kebiasaan saya adalah memakan buah apel beserta kulit-kulitnya."

ane cuma pesen mbak, kalo buah duren, jangan dimaem beserta kulitnya ya...kalo bijinya sih gak papa...
*lho...?hehehe

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: February 15, 2013 at 2:08 AM said...

haha... pengalaman po mas nelen biji pongge? aku nelen pelok biasane.. hehe

my favorite song