Tragedi Xperia Active Berakhir di Tumpukan Beras

Saturday, February 2, 2013
Seminggu yang lalu, kira-kira pukul 8 malam rumah mendadak sepi dan hening. Biasanya saya dan adek heboh sendiri di rumah, teriak-teriak-lah, ketawa-ketawa gak jelas tapi kali ini semua terdiam. Semua berawal dari kelakuan aneh adek saya sepulang dari sholat magrib di masjid. Tiba-tiba pengen menguji ketangguhan android kesayangannya, xperia active (XA). Segelas besar air siap menjadi tempat berendam si tangguh xperia active. Seperti biasa, instinct wanita yang cerewet selalu muncul disaat yang tepat, "wes to, Dek.. ora usah aneh-aneh, ojo nyobo-nyobo rak cetho barang! (dalam bahasa Indonesia: sudah lah, Dek, gak usah aneh-aneh, gak usah mencoba-coba hal yang gak jelas, deh)." Seperti biasa juga, kengeyelan adik saya gak pernah ada matinye.. "Halah, rapopo, Mbak, iki meh ngetes. (Halah, sudah lah Mbak, gak apa-apa, ini mau mengetes ketangguhannya)"

Smartphone yang dibeli adik memang menawarkan fasilitas out bond, mulai tahan debu dan air, tahan banting, hingga tahan dengan goresan apapun. Bahkan iklannya di youtube menampilkan kekejaman terhadap jenis smartphone ini, hehe mulai di palu sampai gores pisau, dan hasilnya baik-baik saja. Inilah salah satu alasan adekku mupeng banget sama ni hape, sampai-sampai waktu itu dia rela beli second'an hape ini dengan harga yang cukup tinggi. Gara-garanya keinginannya buat memiliki hape ini telat, alhasil barang baru udah gak keluar lagi, dan parahnya ni hape jarang banget di jual di counter-counter hape se Jogja. Agan di Kaskus menyelamatkan mimpi adek saja. Mimpinya pun happy ending. Sayang seribu sayang, malam itu dia mabok teh kayaknya.

Akhirnya saya yang terpaksa membiarkan dia menguji adrenalin si tangguh XA dilibatkan untuk mengambil foto saat XA mulai diving, hehe. Jpret.. Jpret.. kira-kira 1 menit, angkat. Yak, saudara-saudara sebangsa dan setanah air.. kepintaran dan ketangguhan XA malam ini rupanya sedang libur. Touch screen mati, cin. Hape masih bisa nyala tapi touch screen mati. Kami diam dan lemas. Kalau diingat-ingat muka adekku saat itu benar-benar pucat dan konyol, dia kebingungan, bow. Setelah lihat jam, pukul 8, saya langsung minta dia membawa XA ke tukang servis. 

hasil diving xperia active, hehe


Singkat cerita XA bisa diselamatkan tapi yang menyedihkan dan mengecewakan adalah beberapa area (hmm,, 3/4 area) layar LCD XA masih dipenuhi air. Menurut bapak yang menservis sih gak apa-apa, tapi penampakan layarnya jadi gimanaaa getoo.. aneh dan tampak gak smart lagi ni smartphone. Kalau sudah begini, mbah google beraksi. Nemu cara aneh untuk mengatasi LCD yang terkena air, dengan merendamnya dalam beras. Mulanya kami ragu untuk mencoba cara ini, soalnya gak tahu teori ilmiahnya. Tapi aku teringat juga pengalamanku menyimpan alat-alat kedokteran gigi berupa bur logam. menyimpan bur logam sangatlah rentan korosi. Jika tidak benar-benar kering, bur yang disimpan dalam tempat tertutup akan segera mengalami korosi. Daari beberapa orang disarankan untuk meletakkan beras dalam tempat penyimpanan bur, dan hasilnya benar, bur-bur logam saya tidak lagi berkarat. 



Rupanya beras memiliki sifat menyerupai silika gel, yaitu memiliki daya serap tinggi terhadap air dan kelembapan. Dengan sedikit ragu, kami mencobanya. Merendam XA dalam beras, hasilnya? Hmm,, hari pertama kami tercengang, bukan karena ada titik cerah, tapi penampakan air dalam layar LCD justru menyebar tidak beraturan. Kya... Hari kedua kami tetap mencoba merendamnya, hasilnya, waw, spektakuler. Hari ke tiga, hampir 90% air dalam LCD hilang dan layar hape adikku pulih kembali. Terimakasih Mr. Beras!! ^^ Lega.. 

2 comments:

{ ajisakajawa } at: February 6, 2013 at 3:07 AM said...

pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME karena melalui perantara beras telah menyelamatkan si XA.

selanjutnya, sebentar...
ane mau ngakak guling2 dulu...
xixixixi...

dan yang terakhir, ane mewakili shohibut bait dari blog ini, menyampaikan terima kasih yang sebesar2nya atas kehadiran agan2 semua di blog ini.
apabila ada kurang lebihnya, ane mohon maaf yang sebesar2nya,
demikian, wassalamualaikum wr wb...

*prok prok prok....

**maap mbak, numpak belajar jadi pranata cara ^_^

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: February 6, 2013 at 3:36 AM said...

halah.. iki malah pidato..
hayoo sekarang dah alih profesi ya mas? apa nyambi juga jadi MC kawinan biar bisa makan gratis? ahahah.. wooohhh

btw shohibut bait thu apa? aku taunya shohibul qurban.. hehe

my favorite song