Sebulan terakhir kembali bergelut dengan pasien anak. Merawat gigi anak-anak SD itu sesuatu sekali, guys! Seperti yang sudah saya ceritakan beberapa waktu yang lalu, banyak suka duka berinteraksi dengan pasien anak. Meskipun lebih lelah, tapi hati senang dan sering dapat hiburan gratis.
Mulai dari si kecil Yolan yang selalu salah mengucapkan kata "informasi", "Mbak, itu keretanya mau lewat njuk ada impromasi yang diomongin ya??" ucapnya saat mobil yang kami naiki berhenti di depan portal karena kereta api akan lewat. "Iya, tapi bukan IMPROMASI, Dek yang benar INFORMASI," sanggahku. "Iya mbak, IMPROMASI," hmm.. ya sudah. Dika yang bikin mata mrebes mili waktu bilang "Mbak, aku belum bisa caranya gosok gigi," aku antusias menimpali "Wah, iya, besok mbak ajarin ya. Sikat giginya dibawa ya besok," terharu dengan semangatnya. "Emm, tapi mbak, aku gak punya sikat gigi, sikat gigiku barengan sama punya ibu," ouchhh... tes tes sroott, hati rasanya keiris-iris.
Belum lagi si Akbar yang selalu dikira adik kandungku karena badannya yang sama-sama endut kayak aku. polahnya naudzubileee, kagak bisa diam. Kalau sedang dirawat giginya di dental chair, sekalinya badannya gerak, rusak semua deh perawatan, hancuurrr. Dibalik tingkahnya yang super aktif itu, ada hal yang lucu, dia gak bisa naek mobil ber-AC (wuakakakakakak, hups, puas sekali saya tertawa). Jadi, saat hari pertama giginya selesai dirawat dan akan kami (aku dan salah seorang temanku yang bawa mobil) antar pulang kerumah, dia masih semangat 45. Di dalam mobil dia mulai jadi pendiam. Turun mobil dan berpamitan dia sudah tidak ada gaungnya lagi. Rupanya keesokan harinya si ibu cerita kalau sepulang kami antar dia, Akbar muntah-muntah mabok kendaraan (hahahahahahaa..ketawa pusa lagi).
Beda Akbar, beda Nazra. Anak kelas 3 SD ini sangat "tertata" sikapnya. Semuanya serba "dewasa", cara makannya, cara baca majalah bobo, caranya bicara, sampai band dan artis favoritnya. "Aku tidak suka Coboy Junior, yang aku suka One Direction. Aku punya dan hapal semua lagunya. Artis favoritku Kristen Stewart dan Selena Gomez. Dan aku paling tidak suka dengan Ariel dan Syahrini. Saat aku sudah tinggi nanti aku ingin menjadi model," prok-prok-prok... kayaknya ni anak titisannya Cinta Laura deh, hmm.
Dibalik sikap lucu dan unik mereka, terkadang beberapa anak sulit untuk duduk dengan tenang dan nyaman di dental chair. Antara takut, bosan ataupun terlalau penasaran dengan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Akibatnya kami para koas harus siap amunisi agar mereka bisa punya kesibukan yang tetap membuat mereka tenang dan gak takut saat dirawat giginya. mau tau amunisi yang lumayan ampuh?
majalah anak-anak yang mendidik |
Kalau pasien sudah lancar membaca, koleksi majalah anak yang bermutu dan mendidik cukup ampuh. Saat menunggu dirawat mereka akan asik membaca dan lupa dengan sekitarnya. Sayangnya gak semua anak gemar membaca. Amunisi lainnya?
buku mewarnai dan pensil warna sisa praktikum histologi jaman dulu kala |
Untuk anak TK dan SD kelas 1 biasanya belum lancar membaca. Mereka akan lebih tertarik untuk mewarnai atau menggambar. Kalau tidak sempat membeli buku mewarnai, bisa search di google, banyak dan tinggal cetak saja.
Tapi beberapa anak lebih suka mainan yang "bergerak" dari pada aktivitas olah ketrampilan. Bisa jadi yang satu ini merupakan amunisi yang cocok,
mainan memasukkan cincin ke dua tiang, butuk kesabaran nih |
Mainan yang satu ini gak cuma anaknya yang suka, saya juga suka. Bisa juga diganti mainan sejenis seperti gamewatch. Ini bisa dimainkan sembari kita mengubek-ubek mulut dan merawat giginya, hehe. Kalau sedang tidak ada mainan untuk menghibur hati kami, ups, menghibur hati anak-anak, jadilah yang ada di klinik bisa jadi amunisi, apaan thu?
balon dan handscone |
Amunisi yang satu ini justru paling diminati. Handscon kalau ditiup akan menyerupai balon dan anak-anak super suka mainan yang satu ini. Kalau lagi terpaksa gak ada mainan lain, ya yang satu ini jadi andalan.
Sebenarnya yang paling penting, dan jadi amunisi paling tangguh adalah kesabaran dan rasa sayang kita pada pasien anak. Dengan bersikap baik dan mengajak mereka berkomunikasi mengenai hal-hal yang menyangkut dunia anak-anak, hal-hal yang menyenangkan dijamin dalam waktu singkat bisa akrab sama mereka..