Tugas Ospek Bikin Rumah Kapal Pecah

Wednesday, November 14, 2012
Ospek? Aku sih sudah hampir lupa sensasinya, saking sudah lama berlalu. Kegaduhan Ospek mulai melanda tatkala (bahasanya gini amat ya..) adikku beberapa bulan lalu menjalaninya. Sayangnya aku justru tertarik bukan kepalang membantunya menyelesaikan tugas-tugas Ospek. Jadi heran sendiri, bukannya menyelesaikan tugas milik sendiri tapi malah kegirangan membantu bikin tugas Ospek. Aneh, ya.. menyelesaikan tugas orang lain buatku jauh lebih menarik daripada tugas sendiri. Sempet sewot juga kalau ingat dulu jamanku Ospek, gak ada yang ngebantuin, apa-apa bikin sendiri. Begadang sendiri, cari ini itu sendiri, pusing-pusing sendiri, ouchhh... 

Sedikit mengingat jaman Ospek ditahunku, semua serba sulit karena terbentur keterbatasan fasilitas. Disuruh mereview jurnal. Jaman 2005 thu aku sama sekali buta soal jurnal. Jurnal thu kayak apa, carinya dimana, ciri-cirinya apa? Secaraaaa, ya belum ada thu fasilitas sambungan internet dirumah. Ketemu mbah google aja masih shy shy cat, masih keder sama teknologi. Herannya lagi, aku seperti gak ada persiapan sama jurusan yang aku masuki. Diterima di FKG dengan pengetahuan nol besar tentang gigi. Disuruh menggambar gigi dan dijadikan kalung, buahahaha.. bentuk gigi dari mahkota sampai akar aja aku gak ngerti, parahhh banget deh jamanku dulu. Ya sudah lah ya.. masa lalu..hehe

Kembali ke Ospeknya anak Kartografi dan Penginderaan Jauh. Tugas adikku sih sebenernya gak berat-berat amat, gak banyak-banyak juga. Tapi ada pengalaman menarik soal tugas kelompok membuat poster. Tugas ini sebenarnya sudah diberikan di hari pertama Ospek, tapi karena masih banyak tugas lainnya jadilah ni tugas terabaikan sampai di hari H-1. Karena teman satu kelompok adikku juga sibuk memikirkan tugas pribadinya, akhirnya aku iseng mengambil alih tugas itu (yang buat tugasnya si tetep adikku, cuma aku menyumbang ide dan membantu saja waktu mengerjakannya). Waktu tau tugasnya bikin poster bertemakan Geografi Kesehatan sih masih pede, yahhh bisa lah ya, ada kaitannya juga dengan bidang yang kupelajari, kesehatan. Hanya saja, jadi mendadak syok setelah tau ukuran kertas untuk membuat posternya. Bukan A3? Bukaaannn... 4 kali ukuran A3 kali ya thu kertas, Guedeee banget. Setauku yang namanya poster itu kan berisi gambar dan tulisan yang tujuannya menyampaikan informasi semenarik mungkin tentang suatu hal. Nah ini, dengan kertas segede ini gimana cara mewarnai gambarnya biar cepet selesai? Siram cet aja apa ya? 

Hmm, lama terdiam merenung (kyaaa.. bukan saatnya merenung) sambil putar otak mau bikin poster yang kayak gimana. Perjalanan ke Toko Merah (ke toko alat tulis cari bahan-bahan) berasa hampa karena belum dapat ide. Mulut komat kamit baca mantra biar lekas dapat ide, merem-melek, jrenggg.. yiiihaaa aku dapat ide! Maklum, udah dasarnya pinter sih ya, jadi langsung thu wangsit datang (boleh nampar buat yang kesel, hehehe, pisss ^^v)

Dibelilah kertas marmer berukuran jumbo dengan beraneka warna dasar yang cerah dan ngejreng. Hitam, merah, biru, kuning, hijau. Tidak lupa membeli spidol berukuran besar. Ahaa, yakin dalam waktu singkat thu kertas poster yang super besar langsung penuh dan menarik. Akhirnya dipilih sub tema Pemukiman Sehat dari aspek Geografi Kesehatan. Jadilah ruang tamu disulap menjadi kapal pecah karena saking berantakannya. Mau liat proses pembuatannya sampai akhirnya thu poster jadi? Yuk disimak..

rumah jadi kapal pecah gara-gara bikin poster segede gambreng
giliranku jadi mandor perintah adikku bikin ina ini itu... yihaaa
pukul 01.15 am jadi juga ni poster, siap dipresentasikan..
adikku, Valen nampang dulu sama posternya
Meskipun hasilnya seperti ketrampilan anak TK, tapi kata adikku ni poster dapat tanggapan paling oke, lho. Paling bagus kata para pembina. Wah senangnyaaa.. Oh iya, isi posternya kurang lebih menceritakan point-point penting mengenai membangun rumah sehat ditinjau dari aspek Geografi dan Kesehatan. Seperti ketersediaan tempat sampah yang baik, letak bangunan tidak langsung dipinggir jalan raya dipandang dari aspek keselamatan keluarga, pengaturan faktor pencahayaan dan resapan air, dan beberapa point lainnya. 

Semoga Ospek ini mengawali kesuksesan adikku dalam karirnya dibidang yang sedang ia geluti saat ini, amin.

0 comments:

my favorite song