Ontime = Menghargai dan Menghormati Orang lain

Tuesday, January 15, 2013
Hal apa yang menurutmu paling menyebalkan? Buatku, menunggu adalah salah satu hal yang menyebalkan. Mulai dari goyang-goyang kaki, mondar-mandir gak jelas, bolak-balik nengok hape, ngomel-ngomel sendiri, sampe manyunin bibir semaju-majunya, semua itu akibat menunggu. Menunggu disini konteksnya bukan menunggu kepastian cinta, lho (hehehehe... ). Menunggu dalam rangka janjian ma orang atau menunggu kedatangan sesuatu misalnya kereta, bus atau angkot gitu contohnya. 


Tidak ada asap kalau tidak ada api, tidak ada akibat kalau tidak ada sebab. Kalau yang diajak janjian tepat waktu, kalau yang ditunggu datang sesuai jadwal, maka kegiatan menunggu gak perlu dialami, iya kan? Ceritanya lagi emosi, ya? Kalau ingat beberapa pengalaman menunggu gara-gara subyek yang ditunggu gak ontime terkadang jadi kesel sendiri. 

Walaupun aku bukan pribadi yang tanpa cela, tapi aku punya prinsip untuk  berusaha selalu tepat waktu apalagi kalau berhubungan dengan orang lain. Soalnya udah ngalamin sendiri kalau nunggu kelamaan tu sangat-sangat gak menyenangkan. Janjian jam 10, karena ingin menghargai pertemuan itu aku sengaja datang lebih dahulu agar memberi kesan yang baik. Eitzzzz... 10.10 ckck... Oh mungkin baru dijalan. Pukul 10.30 berlalu.. Kepala udah mulai pegel nengok kanan-kiri gak ada pencerahan. Sampai 10.50, ohh cek hape, mungkin yang diajak janjian menghubungi, terlambat karena terjadi sesuatu. Nol, gak ada sms ataupun panggilan tak terjawab. Mulai menggerutu sendiri sambil berprasangka buruk, kemana ni orang? Lupa? terjadi sesuatu? Akhirnya pukul 11.10, datang? Oh, belum.. 11.10 aku memutuskan menghubunginya, tidak ada jawaban. Kyaaaa.. mulai menggila,, akhirnya pasrah saja sambil bibir manyun maksimal. 

Lanjut nih ceritanya belum happy ending, guys. Sampai akhirnya 1,5 jam kemudian berlalu serasa 1,5 abad. Orang yang ku tunggu datang juga. Tau gak? Tau gak? Bahkan orang tersebut tidak meminta maaf atau memberikan alasannya sedikitpun mengapa ia terlambat. Cetarrr membahana aw aw aw...

Lain hari lain ceritanya. Kali ini ada seorang teman yang meminta bantuan untuk mencetak pasien. Ikut-ikutan juragan kelinci di blog tetangga yang suka memberi nama samaran pada tokoh ceritanya, sebut saja pasien ini bernama Soimah. Soimah punya kebiasaan datang terlambat kalau janjian kontrol gigi. Terpengaruh bujukan setan, kali ini aku berniat datang terlambat karena gak mau terlalu lama menunggu Soimah dan jadi bete sendiri. Sampai pada akhirnya niatku itu terealisasi, dijalan aku mendapat kabar kalau Soimah ternyata sudah ada di TKP. Watauuu akhirnya kelabakan dan ngebut dengan kecepatan 60 km/jam (dimana letak ngebutnya??hehe itu dah ngebut buatku, prend). Niat buruk dikalahkan oleh kebiasaan buruk rupanya. Soimah buru-buru pulang dan akhirnya aku yang datang 10 menit lebih lambat dari waktu janjian, gak jadi mencetak gigi Soimah. 

Dua cerita ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagiku. Aku akan selalu berusaha tepat waktu dalam kondisi apapun. Menepati waktu janjian adalah caraku menghormati dan menghargai kepentingan orang lain, tidak peduli orang itu punya prinsip yang sama dengan ku atau sebaliknya. Good Luck, Yena.. ^^v

2 comments:

{ ajisakajawa } at: January 16, 2013 at 4:57 PM said...

hehehe...nice story mbak...
kayake ane juga pernah ngalamin hal yang sama...
suatu ketika kita yang nunggu sambil ngomel2
dilain waktu, kita yang ditunggu sambil tentunya juga diomel2i (tapi kita gak denger)xixixi...

{ Yena Ruktianawati Nuswantari } at: January 17, 2013 at 2:02 AM said...

haha.. iya ya? gak enak ya nunggu thu..
wah lha mas aje sukanya dandan, nyasak rambut dl si,, makane telat.. hahahaaa kabuurrr

my favorite song